Ini Alasan Pembelian Beras Bulog Dibatasi 10 Kg

Andi M. Arief
4 Oktober 2023, 17:53
Pekerja menurunkan beras murah yang dijual seharga Rp52 ribu per kemasan lima kilogram dari bak truk di Kelurahan Balowerti, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (4/10/2023). Pemerintah daerah setempat mendistribusikan sebanyak 24 ton beras murah sebagai upaya
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/Spt.
Pekerja menurunkan beras murah yang dijual seharga Rp52 ribu per kemasan lima kilogram dari bak truk di Kelurahan Balowerti, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (4/10/2023). Pemerintah daerah setempat mendistribusikan sebanyak 24 ton beras murah sebagai upaya membantu masyarakat mendapatkan beras yang terjangkau dan berkualitas.

Badan Pangan Nasional membatasi pembelian beras operasi pasar atau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebesar dua kemasan atau 10 kg per orang. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan salah satu alasan pembatasan pembelian beras besutan Perum Bulog adalah perluasan jangkauan konsumen.

Arief mengatakan beras program SPHP dijual dengan harga Rp 10.900 per kilogram. Harga tersebut lebih murah dari rata-rata harga beras medium saat ini yang mencapai Rp 13.310 per kg, berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional.

"Jangan sampai konsumen datang ke toko dan beras Bulog habis karena ada satu orang yang beli semua beras Bulog. Yang penting, beras stabilisasi ini bisa dinikmati semua pihak," kata Arief di Pasar Rawamangun, Rabu (4/10).

Selain itu, Arief menilai pembatasan pembelian beras SPHP juga dilakukan karena beras kebutuhan rumah tangga umumnya berbeda dengan kebutuhan komersial. Oleh karena itu, Arief menilai pembatasan pembelian beras Bulog sebanyak dua kemasan atau sebanyak 10 kg tidak masalah.

Arief menekankan beras Bulog yang kini dipasarkan bukan untuk stok komersial. Oleh karena itu, Arief mengakui pemerintah tidak bisa melepas semua stok untuk keperluan stabilisasi ke pasar.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto berencana untuk melepas beras pemerintah untuk keperluan stabilisasi harga hingga 400.000 ton. Volume tersebut lebih kecil dari program SPHP pada kuartal kedua 2023 sekitar 820.000 ton.

Selain program SPHP, Suyamto mengatakan Bulog telah menyalurkan beras pemerintah dalam program bantuan beras tahap kedua pada September-November 2023. Sejauh ini, total beras yang telah disalurkan sepanjang September 2023 dalam program bantuan ebras mencapai 210.000 ton.

Suyamto memperkirakan total beras pemerintah yang disalurkan sebagai bantuan beras mencapai 640.000 ton pada September-November 2023. Total nilai beras bantuan tersebut mencapai Rp 8 triliun.

Untuk diketahui, Bulog telah menyalurkan beras bantuan sepanjang kuartal kedua tahun ini sebanyak 640.000 ton. Artinya, total beras pemerintah yang akan diguyur ke pasar tahun ini mencapai 2 juta ton.

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...