Tak Ada Dana, Pemerintah Hapus 10 Proyek dari Daftar PSN
Pemerintah akan menghentikan pembangunan 10 proyek stategis nasional (PSN) karena pengerjaannya yang mandek. Tertundanya pembangunan sejumlah PSN itu lantaran tak kunjung mendapat kucuran dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN.
Keputusan untuk menghentikan pengerjaan 10 PSN itu dibahas saat rapat terbatas atau ratas kabinet terkait strategi percepatan penyelesaian PSN di Istana Merdeka pada Kamis (5/10).
Beberapa pejabat negara yang hadir dalam rapat terbatas itu yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Selain itu, juga terpantau hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Manteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Airlangga menyebut pengerjaan PSN yang akan dihentikan yakni proyek Pelabuhan baru Ambon yang direncanakan dibangun di perbatasan Desa Waai dan Liang, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon. Konsep pendanaan proyek tersebut awalnya akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) senilai Rp 5 triliun.
"Ada beberapa proyek yang dihentikan karena memang belum mulai dan belum ada dikeluarkan APBN," kata Airlangga, saat ditemui wartawan usai ratas.
Pemerintah juga sepakat untuk menghapus proyek pengadaan Kawasan Industri di Kabupaten Tanggamus, Lampung dari daftar PSN. Kawasan Industri Tenggamus merupakan proyek dengan skema pendanaan swasta yang berdiri di lahan seluas 800 hektar. Awalnya, proyek senilai Rp 17,5 triliun itu direncanakan masuk tahap konstruksi pada 2018 dan masuk ke fase operasi pada 2022.
Airlangga juga mencatat ada beberapa proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumaah Rakyat atau PUPR yang juga dihilangkan dari statusnya sebagai PSN. Proyek-proyek tersebut yakni pengadaan Air Baku di Provinsi Bali hingga pekerjaan jalan tol Kisaran-Rantauprapat, Tol Langsa–Lhokseumawe, Tol Lhokseumawe-Sigli, dan sejumlah ruas tol di trans Sumatra yakni Tol Dumai Sigambal-Rantauprapat-Muara Enim.
Lebih lanjut, kata Airlangga, ratas itu juga menghasilkan keputusan untuk mencoret proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Djuanda, SPAM Jatigede, SPAM Kamijoro dari daftar PSN. "Itu seluruhnya dikeluarkan dari PSN karena proyeknya antara offtaker dan financial-nya belum closing," ujar Airlangga.