Triwulan III-2023, BP Tapera Salurkan FLPP Rp18,91 Triliun
Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) BP Tapera pada 2022 mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah penyaluran. Nilai tersebut mencapai Rp25,15 triliun.
Jumlah ini terdiri dari dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Rp19,10 triliun, pengembalian pokok atas dana yang sudah digulirkan Rp4,83 triliun, saldo awal dana FLPP per Januari 2022 sebesar Rp2,27 triliun dan saldo akhir FLPP per Desember 2022 sebesar Rp1,05 triliun untuk 226.000 unit rumah.
Seperti diketahui, per Desember 2021, BP Tapera ditunjuk sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP) oleh Kementerian Keuangan, sehingga BP Tapera mengelola dua pembiayaan perumahan yaitu FLPP dan juga Pembiayaan Tapera.
Pembiayaan Tapera, meliputi Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Bangun Rumah (KBR) dan Kredit Renovasi Rumah (KRR). Program ini diperuntukkan bagi MBR sampai dengan Rp8 juta per bulan.
Sebelumnya, dalam periode 2010-2021, pemerintah menyalurkan pembiayaan FLPP melalui BLU PPDPP dengan nilai Rp75,17 triliun untuk 943.579 unit rumah. Kemudian, BP Tapera mulai mengelola FLPP pada 2022.
Berdasarkan pada Perjanjian Investasi antara Kementerian Keuangan dan BP Tapera, nilai dana FLPP yang dialihkan ke BP Tapera Rp60,67 triliun. Dana yang dialihkan tersebut terdiri dari dana yang belum digulirkan Rp1,55 triliun dan dana yang sedang digulirkan sebesar Rp59,12 triliun.
Pada 2023, BP Tapera menerima amanah untuk menyalurkan dana FLPP Rp26,2 triliun yang terdiri dari dana saldo awal 2022 sebesar Rp1,05 triliun, dana DIPA Rp19,48 triliun dan pengembalian pokok atas dana yang sudah digulirkan Rp5,70 triliun untuk 229.000 unit rumah.
Per September 2023, penyaluran dana FLPP sebesar 166.883 unit rumah senilai Rp18,91 Triliun. Terdiri dari 10.131 perumahan, 6.628 pengembang, yang disalurkan oleh 40 bank penyalur di 33 provinsi dan 391 kabupaten/kota.
Adapun, dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun 2024, pemerintah kembali mengalokasikan dana FLPP dari dana DIPA sebesar Rp13,72 triliun, pengembalian pokok atas dana yang sudah digulirkan sebesar Rp7,09 triliun, dan saldo awal dana FLPP per Januari 2024 sebesar Rp230,97 miiar.
Dengan begitu, total dana yang direncanakan disalurkan untuk tahun 2024 sebesar Rp21,04 triliun untuk 166.000 unit rumah. Kontribusi program FLPP diharapkan mampu mengurangi backlog kepemilikan rumah bagi MBR sebesar 1,3 persen.
Kontribusi program FLPP sejak 2010 hingga 2024 terhadap backlog kepemilikan rumah MBR diperkirakan mencapai 7,5 persen.
Sementara itu, untuk pembiayaan Tapera pada 2021 telah menyalurkan 69 unit rumah senilai Rp10,1 Miliar, 2022 telah menyalurkan sebanyak 4.534 unit rumah senilai Rp521,5 miliar.
Sedangkan di tahun 2023, sampai dengan September 2023, pembiayaan Tapera telah tersalurkan sebanyak 4.811 unit senilai Rp736,5 miliar.
Sumber: Paul Sutaryono, Pengamat Perbankan.