Bersih-Bersih Kementan ala Plt Menteri Arief
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi berencana memulihkan marwah kementeriannya yang sedang tersandung kasus korupsi. Karena itu, ia akan melakukan 'bersih-bersih' dalam waktu dekat.
Pemulihan marwah menjadi penting karena tujuan utama Kementerian Pertanian adalah memberi pangan untuk 270 juta masyarakat Indonesia. Ia mengumumkan kebijakan pertamanya adalah tidak ada toleransi bagi pegawai yang tidak memiliki integritas.
"Hari Rabu atau Kamis pekan ini kami akan buat pakta integritas. Saya mau buat baru supaya Kementan ini kembali marwahnya," ujarnya di depan Gedung A Kementerian Pertanian, Senin (9/10).
Selain itu, Arief mengumumkan akan menunjuk nama Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian hari ini bersama Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi. Nama tersebut akan dibawa ke Istana Negara sebagai rekomendasi untuk Presiden Joko Widodo.
Sebagai informasi, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di Kementan. Kasdi ditetapkan sebagai tersangka bersama mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta.
Program Percepatan Pertanian
Kembali ke Arief, ia telah menetapkan program percepatan pertanian hingga awal 2024. Selain itu, Arief telah menunjuk para penanggung jawab, lokasi program, tenggat waktu, dan target capaian dalam rapat pimpinan Kementan pagi tadi.
Menurut dia, strategi yang didiskusikan pada pertemuan hari ini telah dibuat secara rinci. "Semua eselon I dan eselon II saya minta quick win yang bisa dilakukan dalam tiga bulan ke depan. Sebab, ada banyak sekali pesan dari Presiden Joko Widodo," katanya.
Arief mencatat salah satu pesan dari Jokowi adalah penambahan kuota impor beras sejumlah 1,5 juta ton pada tahun ini. Angka importasi tersebut di luar kuota impor beras awal tahun ini sejumlah 2 juta ton.
Pesan Jokowi lainnya, yakni persiapan musim tanam atau MT I pada November 2023 sampai Maret 2024. Secara rinci, Arief berniat untuk menyiapkan ketersediaan pupuk di tingkat petani.
Arief mengaku akan memanfaatkan 26 ribu toko ritel milik PT Pupuk Indonesia di dalam negeri. "Itu akan saya kontrol. Semua petani harus ada pupuk, baik pupuk komersial maupun pupuk subsidi," ujarnya.
Setelah jadi Plt Mentan, Arief mengatakan akan fokus untuk memperbaiki produksi pangan domestik tapi terlebih dahulu mengatur internal Kementan.
"Untuk bicara teknis, produksi, dan lain-lain, izinkan saya mengatur internal dulu ya," kata Arief kepada Katadata pada Sabtu lalu.
Ia akan berkoordinasi dengan badan usaha milik negara bidang pangan untuk membenahi produksi pertanian domestik. Hal ini penting lantaran BUMN bidang pangan adalah badan yang akan menyerap hasil produksi petani di dalam negeri.
Terakhir, fokus pemerintah dalam waktu dekat adalah menyiapkan cadangan pangan pemerintah atau CPP. BUMN bidang pangan yang akan bertugas dalam membangun CPP adalah Perum Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food.