Janji Ganjar - Mahfud soal Kedaulatan Pangan: Setop Alih Guna Lahan
Kedaulatan pangan masuk dalam salah satu misi pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. Keduanya menjanjikan ketersediaan pangan di dalam negeri yang aman, berkualitas, mudah, dan terdiversifikasi.
Pasangan ini akan menghentikan alih guna lahan demi memastikan lahan tetap subur. Lahan yang masih produktif akan diberikan ke petani kecil dan buruh tani.
"Lahan pertanian diperkuat dengan pengelolaan tata ruang yang adil dan berkelanjutan," demikian tertulis dalam dokumen visi dan misi Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang dirilis pada Kamis (19/10).
Mereka menargetkan dapat meningkatkan nilai tukar petani, nelayan dan peternak. Peningkatan kesejahteraan tersebut dibarengi dengan kebijakan perdagangan yang mendukung produksi lokal.
Badan Pusat Statistik mendata luas lahan sawah pada 2018 mencapai 11,37 juta hektar. Namun, luas lahan tersebut terus menyusut dengan penyusutan terbesar terjadi pada 2019 sebesar 6,15% menjadi 10,67 juta hektar.
Penyusutan areal lahan tersebut paralel dengan performa volume panen padi. Volume padi tercatat susut 7,76% secara tahunan menjadi 54,6 juta ton pada 2019.
Adapun areal sawah tidak menyusut pada tahun lalu dan justru naik tipis 0,39% secara tahunan menjadi 10,45 juta hektare. Kendati demikian, BPS meramalkan luas panen padi pada 2023 kembali susut 2,44% menjadi 10,19 juta hektare.
BPS memproyeksikan produksi padi sepanjang 2023 akan susut 1,12 juta ton atau 2,05% secara tahunan menjadi 53,62 juta ton. Penurunan volume produksi terbesar diperkirakan terjadi di Sulawesi Selatan atau sejumlah 417.072 ton menjadi 4,94 juta ton.
Ganjar dan Mahfud juga ingin membangun industri pangan berkelanjutan untuk mencapai kedaulatan pangan. ndustri pangan tersebut akan memiliki daya saing dan mengutamakan bahan baku dari pangan lokal. Hasil pertanian dari dalam negeri tersebut akan diolah melalui fasilitasi penelitian dan teknologi pangan ramah lingkungan.
Keduanya juga berencana mendukung petani, peternak, dan nelayan dengan alat dan mesin pertanian modern. Selain itu, Ganjar dan Mahfud berniat untuk mendukung petani dengan memberikan benih unggul, pupuk berkualitas, dan memperbanyak sistem pengairan untuk pertanian.
"Memperbanyak sistem pengairan seperti waduk, bendungan, embung dan irigasi; memperbanyak jalan usaha tani yang memadai; dan menyediakan fasilitas rantai pendingin," katanya.
Ganjar menuliskan akan mengolah dan memasarkan hasil pertanian, perikanan, maupun peternakan secara terintegrasi. Namun Ganjar belum menjelaskan maksud pengolahan dan pemasaran terintegrasi tersebut.