Rupiah Terus Melemah, Siap-siap Harga Makanan hingga Elektronik Naik

Agustiyanti
24 Oktober 2023, 18:30
barang elektronik, makanan dan minuman, harga, rupiah, pelemahan rupiah
ANTARA FOTO/Fauzan/nym.
Ilustrasi. Pengusaha barang elektronik dan alat listrik rumah tangga memperkirakan pelemahan rupiah akan menyebabkan kenaikan harga produk.

Nilai tukar rupiah terus melemah sepajang bulan ini dan sempat mendekati level 16.000 per dolar AS. Pengusaha makanan dan minuman hingga elektronik memperkirakan pelemahan rupiah dapat mempengaruhi harga produk jika terus berlanjut. 

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Adhi Lukman mengatakan pelemahan rupiah menambah tekanan terhadap industri makanan dan minuman. Ia menjelaskan, industri selama ini sudah menghadapi penurunan margin akibat kenaikan harga bahan baku, termasuk gula yang harganya secara internasional telah melonjak lebih dari 30% pada tahun ini. 

"Kebanyakan dari kami memang masih wait and see dalam menaikkan harga, walaupun margin tergerus. Namun, dengan rupiah yang berpotensi melemah, kemungkinan akan ada penyesuaian harga pada akhir tahun ini sekitar 3% hingga 7%," ujar Adhi kepada Katadata.co.id, Selasa (24/10). 

Adhi mengatakan, kebanyakan produsen industri makanan dan minuman yang lebih besar belum melakukan penyesuaian harga meski biaya produksi sebenarnya telah meningkat. Kondisi berbeda terjadi pada industri makanan dan minuman skala menengah dan kecil. 

"Industri skala besar rata-rata masih punya daya tahan. Mereka biasanya menyesuaikan harga di akhir tahun atau awal tahun karena harus berunding dengan retail dan distributor. Sedangkan industri menengah dan kecil yang memiliki daya tahan rendah biasanya sudah menyesuaikan harga," katanya.

Ia memperkirakan, pertumbuhan industri pada tahun ini hanya akan mencapai 5%. Ia menekankan, kondisi industri akan semakin berat jika rupiah semakin melemah dan bergerak dalam rentang 16.000-16.500 per dolar AS. 

"Daya beli masyarakat juga belum sepenuhnya pulih. Dengan agenda pemilu tahun depan, daya beli kemungkinan akan lebih baik dan pertumbuhan industri bisa dikisaran 7%," kata dia.

Wakil Ketua Umum Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (Gabel) Dharma Surjaputra juga memperkirakan pelemahan rupiah dapat meningkatkan biaya produksi jika berlanjut hingga akhir tahun ini. Namun saat ini, pelemahan rupiah belum berdampak signifikan pada industri elektronik dan alat listrik rumah tangga. 

"Jika pelemahan rupiah berlanjut, harga produk kemungkinan naik di kisaran 5%," kata dia. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...