Mentan Janji Tak Konflik Kepentingan: Saya Tutup Pabrik Racun Tikus
Menteri Pertanian Amran Sulaiman berjanji tidak akan mengalami konflik kepentingan lantaran saat ini masih memiliki perusahaan. Ia mengaku telah menutup bisnis racun tikus miliknya untuk menghindari konflik kepentingan.
"Perusahaan saya tutup karena menjadi menteri, perusahaan yang hubungannya dengan pertanian, yakni perusahaan racun tikus. Intinya, Menteri Pertanian tidak ada konflik kepentingan," kata Amran di Gedung A Kementerian Pertanian, Rabu (25/10).
Amran pernah menjadi menteri pertanian pada periode 2014-2019. Ia juga merupakan pengusaha yang memiliki konglomerat Titan Grup.
Berdasarkan data yang dihimpun Katadata, bisnis Titan Grup bergerak di bidang pertambangan, melalui PT Tiran Indonesia (tambang emas), PT Tiran Bombana (emas, dan timah hitam), dan PT Tiran Mineral (tambang nikel). Namun, Tiran Group juga memiliki unit usaha di bidang pertanian, seperti PT Tiran Sulawesi (perkebunan tebu dan sawit), CV Empos Tiran (produsen rodentisida), dan PT Bahteramas (pabrik gula).
Meski memiliki grup usaha yang bergerak di berbagai bidang, ia memastikan tidak pernah terlibat kegiatan ilegal saat dirinya menjabat sebagai Menteri Pertanian pada 2014-2019.
Amran sebelumnya bercerita sempat menyambangi Istana Kepresidenan pada 15 September 2023 untuk mengunjungi Presiden Joko Widodo. Menurut dia, mayoritas diskusi dengan presiden adalah membahas pengelolaan sumber daya alam di bagian timur Indonesia, khususnya hilirisasi nikel. Namun, terdapat juga pembahasan membahas masalah pertanian dalam diskusi tersebut.
"Tapi, yang banyak bahas ekonomi secara makro," ujarnya.
