Harga CPO Jeblok Tekan Ekonomi RI, Begini Trennya hingga Akhir Tahun

Andi M. Arief
7 November 2023, 18:57
harga cpo, cpo
ANTARA FOTO/FB Anggoro
Ilustrasi. Harga CPO diperkirakan naik pada akhir tahun ini tetapi masih akan berada di bawah US$ 1.000 per ton.

Rata-rata harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) anjlok 34% pada kuartal ketiga 2023 dibandingkan kuartal sebelumnya. Meski demikian, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki masih optimistis harga CPO akan naik pada akhir tahun ini. 

Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan, pelemahan harga CPO pada kuartal III-2023 disebabkan oleh banyaknya pasokan minyak bunga matahari di pasar global. Namun, menurut dia, harga CPO akan mulai naik pada kuartal  terakhir tahun ini karena perubahan pasokan minyak nabati dunia.

"Kalau dari pembicara Indonesian Palm Oil Conference kemarin menyatakan hal yang sama. Harga CPO akhir tahun ini antara US$ 1000 sampai US$ 1.100 per ton," katanya kepada Katadata.co.id pada Selasa (7/11).

Meski harga CPO diperkirakan naik, Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute Tungkot Sipayung menilai harganya belum akan menembus US$ 1.000 per ton pada akhir 2023. Harga CPO diperkirakan bergerak dalam rentang US$ 900 sampai US$ 1.000 per ton.

Ia menjelaskan, kenaikan harga CPO akan dipengaruhi oleh efek El Nino yang menyebabkan penurunan  produktivitas CPO. Total produksi CPO pada tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 48 juta ton, sedangkan produksi minyak inti sawit mentah sekitar 4 juta ton. Dengan demikian, total produksi minyak sawit pada tahun ini diprediksi mencapai 52 juta ton.

Ia juga memperkirakan harga CPO akan naik pada tahun depan. Ini seiring dengan perkiraan produktivitas CPO hingga 4 ton pada 2024. :Karena CPO ini hasil dari pohon, jadi daya tahan terhadap El Nino lebih tinggi dibandingkan minyak nabati lain," kata Tungkot kepada Katadata.co.id.

Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal ketiga 2023 hanya sebesar 4,94%. Perlambatan pertumbuhan, antara lain disebabkan oleh pelemahan harga CPO pada Juli-September 2023.

Tungkot mengakui kontribusi industri CPO pada neraca perdagangan nasional cukup besar. Alhasil, penurunan harga CPO berdampak pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini. Namun, ia menilai pertumbuhan harga CPO ke US$ 900 per ton pada kuartal terakhir 2023 tidak akan berpengaruh banyak pada pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini, Ini karena kontribusi industri CPO kepada perekonomian sosial tidak dominan.

:Secara pertumbuhan ekonomi, masih ada pertumbuhan industri pangan dalam negeri yang berperan banyak. Jadi, saya lihat masih tercapai pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan pemerintah," kata Tungkot.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...