JICA Tertarik Bangun Jalur Kereta di IKN Nusantara
Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) tengah mengkaji proyek pembangunan jalur kereta di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Pembicaraan antara pemerintah RI dan JICA terjadi pada dua pekan lalu. "Presiden JICA datang ke Jakarta, bertemu saya dan Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi), makan siang untuk membicarakan itu," ucap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di Tokyo, Jumat (10/11), dikutip dari Antara.
Namun, belum ada kepastian dari Jepang soal ini. “Kemarin Menteri Pertanahan Infrastruktur dan Transportasi Jepang juga mengatakan akan menyelesaikan pengkajian pengembangan IKN,” kata dia.
Ada empat proyek kereta api di IKN Nusantara yang bakal dibangun pemerintah pada 2025 hingga 2029. Keempatnya adalah kereta api bandara, kereta perkotaan di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), jalur perkotaan di dalam Kalimantan, dan intercity.
Rencananya jalur kereta api atau KA Perkotaan Balikpapan-KIPP mencapai panjang 143,33 kilometer dengan waktu tempuh 88 menit. Rinciannya, pemerintah akan membangun jalur sepanjang 125,73 kilometer berada di permukaan tanah, 14,6 kilometer melayang (elevated), dan tiga kilometer di bawah tanah.
Kereta itu dapat menampung sebanyak 4,5 juta penumpang pada 2040. Sedangkan KA Bandara akan menghubungkan Bandara Internasional Sepinggan dengan KIPP.
Pemerintah menyiapkan dua alternatif trase untuk proyek tersebut. Pertama, merunut pada kajian 2021, jalur sepanjang 65,5 kilometer dengan waktu tempuh 29,8 menit yang melintasi empat stasiun.
Rinciannya, 55,7 kilometer di permukaan tanah, 6,8 kilometer melayang dan tiga kilometer bawah tanah. Pada 2030, penumpang KA Bandara tersebut diperkirakan mencapai 3,6 juta orang per tahun.
Pada alternatif trase kedua, jalur dibangun sepanjang 44,91 kilometer dengan melintasi tiga stasiun dengan jarak tempuh lebih pendek karena mengikuti right of way (ROW) jalan tol ruas Balikpapan-KIPP. Kereta ini pada 2030 diperkirakan akan mengangkut 2,5 juta penumpang per tahun.
Proyek-proyek infrastruktur itu membutuhkan pembiayaan besar. Kementerian Perhubungan berencana menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) serta konsesi yang melibatkan pihak dalam dan luar negeri.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah mengusulkan anggaran 2024 sebesar Rp9,8 triliun, termasuk untuk dukungan proyek kereta IKN.
Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan
Progres pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan pada sisi barat Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah mencapai 72,73%. Untuk sisi timurnya telah mencapai 64,03%.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun jalan sumbu seperti kawasan Monas, Jakarta. "Jalan ini mengapit area Istana Negara dan Kantor Presiden," kata Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara Danis Hidayat Sumadilaga, dikutip dari Antara, Jumat (10/11).
Pada Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur nantinya akan terpaksa teknologi terowongan multi utilitas (MUT). Pembangunannya dilakukan bersamaan dengan jalan karena posisi MUT di bawah tanah dengan kedalaman 1,5 meter sampai 2 meter.
Kementerian PUPR memprioritaskan pemasangan MUT pada jalan primer atau utama. Teknologinya mengakomodir saluran drainase, pipa air minum, dan jaringan kabeli listrik dan internet.