Hutama Karya Tambah Kontrak Baru di IKN Senilai Rp 1,1 T
PT Hutama Karya mendapatkan dua kontrak baru senilai Rp 1,1 triliun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara Nusantara atau KIPP IKN Nusantara. Kontrak tersebut adalah pembangunan proyek sarana prasarana pemerintahan IB dan jaringan perpipaan air limbah IKN 1 dan 3.
Secara rinci, konstruksi proyek sarana prasaran tersebut akan dilakukan bersama PT Adhi Karya Tbk dan PT Penta Global Kontraktor. Sedangkan pembangunan jaringan perpipaan air limbah dengan PT Wijaya Karya Tbk.
Pembangunan sarana prasarana akan terintegrasi untuk menunjang Kawasan Istana Kepresidenan. "Proyek jaringan perpipaan air limbah berfungsi untuk mengalirkan limbah ke tempat pemrosesan dengan efisien,” kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dalam keterangan resmi, Jumat (17/11).
Tjahjo mencatat nilai kontrak konstruksi proyek sarana prasarana pemerintahan IB mencapai Rp 711,3 miliar dengan target penyelesaian akhir 2024. Objek yang dibangun dalam kontrak tersebut adalah paviliun presiden, gazebo, gedung Masjid Kepresidenan, dan kawasannya.
Nilai kontrak jaringan perpipaan air limbah 1 dan 3 KIPP IKN senilai Rp 435,4 miliar dengan target rampung konstruksi pada 2025. Proyek tersebut akan membangun inspection chamber sampai inlet pit dalam bangunan instalasi pengolahan air limbah.
Tjahjo optimistis kedua proyek tersebut rampung tepat waktu dengan menggunakan skema konstruksi digital. "Kami optimistis proyek yang digarap rampung tepat waktu dengan mutu yang baik," ujarnya.
Secara total, Hutama Karya akan mengerjakan enam proyek konstruksi di IKN. Keempat proyek lain yang dibangun Hutama Karya adalah:
- Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 2
- Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Rumah Susun ASN
- Jalan Tol IKN segmen 3A Karangjoang - KTT Kariangau
- Pembangunan Pelindung Tumbukan Kapal dan Bangunan Pelengkap Jembatan Pulau Balang
Sebelumnya, Tjahjo mencatat total kontrak baru perseroan sepanjang tahun ini mencapai Rp 15,8 triliun. Kontrak jalan dan jembatan berkontribusi hingga 88,76% dari nilai tersebut.
Di luar IKN, Hutama Karya juga mulai menggarap Tol Bayung Lencir - Tempino - Jambi Seksi 3, hingga Proyek Jakarta Sewerage Development Project Paket 6.
Sampai dengan semester pertama 2023, proyek-proyek BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Hutama Karya dengan kontribusi mencapai 77,22%. "Disusul proyek pemerintah 19,59% dan swasta 3,19%,” kata Tjahjo.