Pemerintah Berpotensi Naikkan Harga Acuan Pembelian Telur
Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia atau Pinsar menyebut, pemerintah kemungkinan akan mengubah Harga Acuan Pembelian atau HAP pemerintah terhadap telur ayam. Hal ini seiring dengan biaya produksi telur ayam telah naik Rp 1.000 per kilogram lantaran harga jagung mencapai Rp 6.000 per kg.
Kepala Bidang Humas dan Kelembagaan Pinsar Indonesia Ki Musbar Mesdi mengatakan, pemerintah kemungkinan akan mengubah HAP telur ayam di tingkat petani dari saat ini sebesar Rp 22.000 hingga Rp 24.000 menjadi Rp 23.000 sampai Rp 25.000 per kg. "HAP telur ayam dibuat saat harga jagung masih sekitar Rp 5.000 per kg. Kelangkaan jagung membuat harga jagung sekarang menjadi Rp 6.200 per kg," kata Musbar kepada Katadata.co.id, Senin (27/11).
Musbar menilai HAP telur ayam belum kunjung direvisi lantaran Badan Pangan Nasional masih fokus pada produksi beras. Namun, ia menyampaikan, penyesuaian HAP telur ayam penting untuk mengikuti perubahan harga jagung.
Ia mencatat harga jagung di tingkat peternak masih dilego senilai Rp 5.000 per kg pada tahun lalu. Namun, menurut dia, peternak ayam petelur mulai sulit mendapatkan jagung senilai Rp 5.000 per kg pada kuartal kedua tahun ini.
Badan Pangan Nasional mendata rata-rata nasional harga jagung di tingkat peternak telah mencapai Rp 7.210 per kg hari ini, Senin (27/11). Angka tersebut telah naik 2,12% atau Rp 150 per kg dari posisi akhir Oktober 2023 senilai Rp 7.060 per kg.
Sementara itu, harga telur ayam di tingkat konsumen telah mencapai Rp 28.200 per kg. Dengan demikian,harga telur ayam telah naik Rp 510 secara bulan berjalan dari akhir bulan lalu Rp 27.610 per kg.
Musbar menilai, harga telur ayam tersebut telah sesuai dengan kondisi peternak saat ini. Oleh karena itu, Musbar mengatakan harga telur ayam akan bergerak antara Rp 27.000 sampai Rp 28.000 per kg pada akhir tahun ini.
"Proyeksi itu akan berjalan kecuali enggak ada banjir. Kalau ada banjir, pengiriman barang pokok dan penting umumnya terhambat dan pasokan di pasar kosong yang membuat harga biasanya melonjak," ujarnya.
Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad sebelumnya memperkirakan harga jagung akan naik akibat El Nino. "Ini berpengaruh ke daging ayam dan telur," kata Tauhid