Bangun Pabrik Pupuk di Fakfak, Pupuk Kaltim akan Investasi Rp 15 T
PT Pupuk Kalimantan Timur berencana membangun pabrik pupuk area di kawasan industri pupuk yang dibangun di Fakfak Papua Barat dengan investasi mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 15 triliun. Pembangunan pabrik ini akan meningkatkan total produk holding BUMN pupuk ini menjadi 4,5 juta ton atau mencapai sekitar 70% kebutuhan nasional.
Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan, pabrik pupuk urea tersebut akan memiliki kapasitas 1,15 juta ton per tahun. Total produksi Pupuk Kaltim saat ini mencapai 3,34 juta ton.
“Dengan penambahan 1,15 juta ton, berarti kapasitas produksi 4,5 juta ton. Sementara nanti kebutuhan pupuk nasional pupuk urea sekitar 6-7 juta ton di 2030,” kata Teguh kepada media saat ditemui di Jakarta pada Rabu (29/11).
Ia menjelasan, pabrik pupuk harus dibangun berdekatan sumber energi. Kawasan Industri Pupuk Fakfak berdekatan dengan kilang LNG Tangguh. "Kalau di sana, bahan bakunya melimpah," kata dia.
Ia mengatakan, pembangunan pabrik pupuk di Fakfak merupakan salah satu upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Kawasan Industri Pupuk Fakfak adalah kawasan industri pabrik pupuk pertama di wilayah Indonesia Timur.
Teguh menjelaskan, Pupuk Kaltim Timur saat ini memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pupuk di area Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. “Nanti dengan tambahnya ini tentunya wilayah indonesia timur juga,” kata dia.
Selain membangun pabrik pupuk di Fakfak, Pupuk Kaltim akan meresmikan pabrik amonium nitrat di Kawasan Industri PT Kaltim Industrial Estate (KIE) pada 20 Desember 2023. Pabrik ini ditargetkan memiliki kapasitas mencapai 75.000 ton amonium nitrat.
"Selain di pengembangan dan menambah kapasitas pabrik urea yang di Fakfak, kami juga ada beberapa proyek yang sekarang on going maupun yang masih planning, yang sebentar lagi mau diresmikan,” kata dia.