Bapanas Naikkan Target Cadangan Beras Pemerintah jadi 3 Juta Ton

Andi M. Arief
6 Desember 2023, 12:13
cadangan beras, cadangan beras pemerintah, stok beras
ANTARA FOTO/Henry Purba/agr
Ilustrasi. Total beras yang diimpor pemerintah sepanjang 2023 diperkirakan mencapai 3,3 juta ton.

Badan Pangan Nasional atau NFA berencana untuk meningkatkan batas minimum Cadangan Beras Pemerintah atau CBP menjadi 3 juta ton. Perum Bulog saat ini dimandatkan untuk menjaga CBP sejumlah 1,2 juta ton setiap saat.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, stok CBP saat ini menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Arief pun mendapatkan tugas, antara lain untuk  memastikan CBP terdistribusi hingga ke bagian timur Indonesia.

"Kemarin Bapak Presiden meminta penambahan stok sampai terus mendekati 3 juta ton. Ini untuk memastikan bahwa dalam kondisi apapun, entah itu climate change, El Nino atau apapun," kata Arief dalam keterangan resmi, Rabu (6/12).

Arief menyampaikan, peningkatan target stok CBP bertujuan agar negara siap menggelontorkan beras ke masyarakat setiap saat. Ia mendata stok CBP yang dikelola Bulog mencapai 1,5 juta ton hingga kemarin, Selasa (5/12).

Selain Bulog, Arief mencatat PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food mengelola beras sejumlah 2,26 ton. Sementara itu, CBP di tingkat provinsi tercatat mencapai 6,73 ton.

Total beras yang diimpor pemerintah sepanjang 2023 akan mencapai 3,3 juta ton. Seluruh beras impor tersebut tercatat sebagai CBP dan telah disalurkan ke masyarakat setidaknya 2 juta ton sepanjang tahun ini.

Arief mengatakan impor beras terpaksa dilakukan lantaran volume produksi beras yang menurun. Oleh karena itu, Arief menilai pemangku kepentingan harus mengutamakan produksi lokal untuk memperkuat CBP pada 2024.

Maka dari itu, Arief mengatakan harus ada peningkatan luas panen padi pada 2024. Kementerian Pertanian menyampaikan setidaknya harus ada luas panen padi seluas 1 juta hektar agar dapat memenuhi kebutuhan padi nasional secara bulanan.

"Kalau areal tanam bisa ditingkatkan menjadi hingga 2 juta hektar, kita akan bisa memenuhi kebutuhan beras kembali bersumber dari dalam negeri," ujarnya.

Di sisi lain, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya memangkas target produksi beras tahun depan dari target awal sebanyak 35 juta ton menjadi 32 juta ton.  Hal ini seiring dengan musim tanam yang mundur pada tahun ini dari seharusnya pada Oktober ke November.

Amran mengatakan, petani padi masih belum melakukan penanaman hingga saat ini. Oleh karena itu, menurut Amran, terdapat tambahan anggaran mencapai Rp 5,8 triliun pada tahun ini yang akan direalisasikan untuk pengadaan alat dan mesin pertanian atau alsintan hingga benih.

Akan tetapi, Plt Sekretaris Jenderal Kementan Prihasto mengatakan produksi beras ditargetkan bertambah 1 juta ton dari realisasi tahun ini. Adapun Badan Pangan Nasional meramalkan produksi beras sepanjang 2023 mencapai 30,83 juta ton. Dengan  demikian, target produksi beras mencapai 31,83 juta ton pada tahun depan.

Prihasto menekankan, target produksi beras sebanyak 35 juta ton bukan tidak realistis. Namun, mundurnya musim tanam membuat pihaknya lebih optimistis untuk mencapai target produksi sekitar 32 juta ton.

"Curah hujan di Indonesia belum rata. Harusnya kami mulai menanam pada Oktober 2023, sekarang bergeser menjadi November 2023 bahkan menjadi Desember 2023," ujarnya.


Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...