Profil Bandara Dhoho, Pintu Masuk Baru ke Jawa Timur Senilai Rp 13 T
Jawa Timur akan segera memiliki bandara internasional baru di Kediri, yakni Bandara Internasional Dhoho. Meskipun operasional bandara ini mundur menjadi pada akhir Januari atau awal Februari 2024, dari rencana awalnya diresmikan pada bulan ini.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan perkembangan pembangunan Bandara Dhoho masih dalam proses kalibrasi asesmen security, safety serta komersial.
“Seyogyanya peresmian itu akan terjadi pada saat sudah dijumpai sejumlah penumpang. Bisa kami katakan akhir Januari atau awal Februari atau akhir Februari (2024) peresmiannya," kata Budi pada Jumat (8/12) dikutip dari Antara.
Setelah Kemenhub menyatakan kalibrasi atau fungsi navigasi berjalan dengan baik. Setelah itu, fungsi safety berjalan baik dan fungsi security juga berjalan baik, bisa dilakukan take off landing untuk pesawat nonkalibrasi. "Tapi untuk komersial dibutuhkan waktu untuk mendapatkan perizinan dan juga penumpang," kata dia.
Awal Pembangunan
Bandara yang terletak di Kecamatan Grogol, Kediri, ini memiliki luas lebih dari 371 hektare (Ha) dan melintasi beberapa desa di sekitarnya. Bandara itu akan menjadi harapan besar bagi Kediri dan sekitarnya sebagai gerbang alternatif untuk masuk ke Jawa Timur.
Bandara ini memiliki terminal penumpang seluas 18.224 meter persegi berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun pada awal pengoperasiannya dan akan terus meningkat hingga 10 juta orang per tahun di tahap puncak.
Bandara yang berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I selaku operator ini mempunyai jalur perpindahan pesawat atau taxiway sepanjang 306 meter x 32 meter dan 438 meter x 32 meter.
Bandara Dhoho tercatat memiliki panjang landasan pacu atau runway 3.300 meter x 45 meter. Dengan demikian, bandara ini mampu didarati pesawat terbesar B777-300ER. Sehingga dapat melayani pesawat badan lebar kelas 4E untuk rute penerbangan domestik dan internasional.
Bandara Dhoho akan menjadi bandara internasional kedua di Jawa Timur. Lima maskapai, Super Air Z, Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, dan Citilink rencananya akan terbang dari dan menuju bandara ini pada tahap awal operasionalnya.
Bandara Dhoho merupakan bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan 100% dana investasi swasta. Presiden Joko Widodo menetapkan proyek ini sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Permenko Nomor 21 Tahun 2022.
Pembangunan bandara ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang sesuai dengan Perpres Nomor 38 Tahun 2015 dan Permenhub Nomor 58 Tahun 2018.
Dalam proyek ini, PT Surya Dhoho Investama (anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk.) akan melakukan kerja sama operasional dengan PT Angkasa Pura I sebagai pemegang BUBU (badan usaha bandar udara).