Bapanas: Jumlah Daerah Rawan Pangan Turun Berkat Bantuan Pemerintah

Andi M. Arief
2 Januari 2024, 17:16
pangan, kerentanan pangan, bapanas, rentan pangan
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Warga membawa beras Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah dan bantuan sembako dari Presiden di Gudang Bulog Sukamaju milik Perum Bulog Divisi Regional Sumsel dan Babel di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023). Presiden meninjau persediaan beras dan proses penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat.
Button AI Summarize

Badan Pangan Nasional atau Bapanas menyatakan jumlah daerah rentan pangan telah berkurang sepanjang 2023 menjadi 68 kabupaten/kota. Presentasi kerentanan pangan di dalam negeri susut dari 14% pada 2022 menjadi 13% pada tahun lalu.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan capaian tersebut mendekati target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 yakni presentasi kerentanan pangan sebesar 12%. Dengan demikian, Arief menargetkan, daerah rentan pangan harus mencapai 61 kabupaten/kota pada tahun ini.

“Bapanas pada 2023 telah menyusun FSVA (Food Security and Vulnerability Atlas) atau Peta Kerentanan dan Ketahanan Pangan. Hasilnya cukup menggembirakan," kata Arief dalam keterangan resmi, Selasa (2/1).

Arief menilai, salah satu usaha penurunan kerentanan pangan pada tahun lalu adalah program bantuan pangan. Oleh karena itu, menurut pemerintah, pemerintah melanjutkan program bantuan pangan yang berjalan pada September-Desember 2023 hingga Maret 2024.

Ia mengatakan, program bantuan pangan akan terus dilanjutkan hingga Juni 2024 jika anggaran negara tersedia. Walau demikian, ia menekankan stop Cadangan Beras Pemerintah yang dikelola Perum Bulog akan cukup hingga April 2024.

“Adanya bantuan pangan beras ini juga turut andil sebagai salah satu upaya penurunan daerah rentan rawan pangan di 2023. Tentunya beriringan dengan upaya lainnya yang dilakukan pemerintah, sehingga secara sinergis dapat membuahkan hasil yang positif dan berprogres baik,” katanya.

Arief menyalurkan bantuan pangan perdana hari ini mendampingi Presiden Joko Widodo di Gudang Bulog Gumilir Cilacap, Jawa Barat. Proses penyaluran bantuan tersebut juga dihadiri Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi, Menteri PUPR Basuki hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Bayu mengatakan, ada beberapa penerima bantuan pangan yang belum menerima bantuan pada tahun lalu. Menurutnya, hal tersebut disebabkan ada tambahan penerima berdasarkan data Penyasaran Percepatan Penghapusan kemiskinan Ekstrem.

"Awalnya 21,3 juta KPM, lalu sekarang menjadi 22 juta KPM. Jadi, ada penambahan jumah penerima bantuan pangan. Hari ini memang yang didahulukan KPM yang belum menerima bantuan pangan tahun lalu," kata Bayu.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...