Pemerintah Tak Akan Setop Suntikan Dana ke LPDP, Tapi Tambah Tugasnya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomoan Airlangga Hartarto memastikan pemerintah tidak akan menyetop suntikan dana ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP. Namun, pemerintah akan memperluas tugas LPDP mencakup beasiswa pelatihan.
"Tugas LPDP akan diperluas karena Indonesia ini butuh pelatihan selain pendidikan. Langkah ini sedang dilakukan revisi pada peraturan terkait LPDP," kata Airlangga di Ballroom Hotel Kempinski, Selasa (23/1).
Airlangga menjelaskan, rencana pemerintah untuk memberikan tugas baru kepada LPDP sedang disiapkan melalui regusi aturan. Melalui revisi tersebut, menurut dia, LPDP juga akan mendapatkan tugas untuk mengelola dana abadi bidang pariwisata atau Tourism Fund. Meski demikian, ia belum dapat memastikan kapan revisi aturan penugasan LPDP tersebut akan rampung.
LPDP dalam APBN 2024 mendapatkan alokasi suntikan dana mencapai Rp 25 triliun. Lembaga ini sebelumnya mendapatkan suntikan dana masing-masing mencapai Rp 20 triliun pada 2022 dan 2023.
Wacana terkait penghentian suntikan dana ke LPDP sempat disuarakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Ia menyebut, suntikan dana ke LPDP dihentikan untuk membenahi kualitas pendidikan perguruan tinggi dan vokasi. Ini karena dana abadi yang dikelola LPDP sudah mencapai Rp 139 triliun per akhir 2023.
Muhadjir menjelaskan, nominal tersebut lebih dari cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran mahasiswa penerima beasiswa LPDP tahun ini Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu juga menyebut seluruh anggaran pendidikan di APBN tahun ini akan difokuskan untuk mengisi kebutuhan pendidikan serta peningkatan kualitas dan kuantitas riset.
"Jadi anggaran pendidikan 20% sepenuhnya bisa digunakan untuk membenahi kualitas pendidikan tinggi dan riset bisa ditingkatkan," ujar Muhadjir.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno sebelumnya memastikan akan untuk menindaklanjuti rencana pembentukan Tourism Fund. Presiden Joko Widodo menargetkan dana abadi tersebut terbit pada akhir 2023 atau awal 2024.
"Ini arahan presiden bahwa akhir tahun lalu atau awal tahun ini sudah bisa dimatangkan," kata Sandiaga.
Targetnya, dana abadi pariwisata dapat berjalan pada semester II tahun depan, dengan pendanaan awal senilai Rp 2 triliun. Tourism fund fokus pada tiga hal, yakni nation branding, promosi pariwisata dan penyelenggaraan event nasional-internasional.
Sandi juga berjanji pemerintah tidak akan menarik pungutan dari pelaku usaha pariwisata domestik sebagai sumber dana abadi tersebut. Pengelolaan dana pariwisata itu diambil dari porsi pendapatan pemerintah dari tarif visa dan devisa pariwisata yang mencapai US$ 25 miliar per tahun.
Ia juga menyoroti pentingnya tourism fund untuk peningkatan promosi pariwisata lokal, seperti Festival Pacu Jalur alias lomba dayung tradisional dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau dan Mombawa Tumpe di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Penerapan dana abadi pariwisata juga diharap mampu untuk mengerek pemberdayaan UMKM di sekitar lokasi ajang festival pariwisata. "Tahun depan sektor pariwisata akan berkontribusi pada devisa negara lebih dari Rp 220 triliun," ujarnya.