Serapan Tenaga Kerja Belum Sebanding, Bahlil: Kami Fokus di Investasi

Andi M. Arief
24 Januari 2024, 16:00
investasi, bahlil
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/tom.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Button AI Summarize

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengakui realisasi investasi di bidang industri non-migas belum berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja. Hal tersebut disebabkan fokus pemerintah untuk menyerap investasi teknologi.

Bahlil memaparkan nilai investasi sepanjang 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun atau tumbuh 17,5% secara tahunan. Dana segar tersebut hanya menyerap 1,82 juta tenaga kerja pada tahun lalu.

Dengan demikian, pembukaan lapangan kerja untuk satu orang memerlukan investasi sekitar Rp 778 juta pada 2023. "Investasi kita ini padat teknologi. Kalau memilih investasi padat karya, negara kita tidak bisa maju karena industri padat karya itu gajinya terukur," kata Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (24/1).

Bahlil menjelaskan pendapatan tenaga kerja di industri padat karya terbilang rendah. Karena itu, pemerintah menargetkan investasi di industri padat modal agar pendapatan masyarakat dapat meningkat.

Pendapatan per kapita nasional tahun lalu hanya US$ 5.100 atau sekitar Rp 3,5 juta per bulan. Menurut dia, pendapatan tenaga kerja di industri padat karya akan lebih tinggi karena membutuhkan keahlian khusus.

Pada saat yang sama, Bahlil mengumumkan penyerapan tenaga kerja dari investasi pada tahun lalu merupakan yang tertinggi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo. Angka tersebut naik 20% dari capaian 2022 sejumlah 1,5 juta orang.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...