Profil Evergrande: Raksasa Properti Cina Bangkrut, Utang Rp 5.144 T

Agustiyanti
30 Januari 2024, 10:06
evergrande, utang evergrande
123rf.com
Utang Evergrande mencapai US$ 325 miliar.
Button AI Summarize

Pengadilan Hong Kong memerintahkan untuk melikuidasi perusahaan asal Cina, Evergrande. Keputusan ini diambil karena raksasa properti tersebut tidak mampu membayarkan utang atau kewajibannya yang mencapai lebih dari $325 miliar atau setara Rp 5.144,60 triliun (kurs Rp 15.829/US$).

Likuidasi adalah suatu proses penyitaan dan penjualan aset suatu perusahaan. Hasil sitaan pengadilan dapat digunakan untuk membayar utang yang sebelumnya tidak dapat dibayarkan. 

Mengutip BBC,Hakim Linda Chan menyatakan, waktu yang diberikan bagi Evergrade sudah cukup. Evergrande telah gagal mengajukan proposal restrukturisasi. 

Keputusan ini kemungkinan akan menimbulkan dampak besar bagi pasar keuangan Cina. Pihak berwenang saat ini tengah berusaha mengekang aksi jual saham Evergrande di bursa efek. Adapun harga saham Evergrande di bursa saham Hong Kong jatuh lebih dari 20% ketika pengumuman. 

Profil Evergrande 

Evergrande adalah grup pengembang properti terbesar kedua di Cina dari sisi penjualan. Pada 2021, mereka masuk dalam daftar 500 perusahaan global Fortune atau Fortube Global 500 list  dan menempati urutan ke-122 sebagai perusahaan dengan pendapatan terbesar.

Perusahaan yang  berbasis di Provonsi Guangdong, Tiongkok Selatan ini menjual apartemen-apartemen, terutama untuk para pembeli dengan pendapatan menengah ke atas. 

Forbes menyebut Evergrande Group memiliki delapan anak usaha yang bergerak di berbagai industri besar. Seperti Evergrande Real Estate, Evergrande New Energy Auto, Evergrande Property Services, HengTen Networks, FCB, Evergrande Fairyland, Evergrande Health, dan Evergrande Spring.

Mengutip BBC, Evergrande didirikan oleh Hui Ka Yan. Ia lahir dari keluarga miskin pedesaan pada tahun 1958 dan dibesarkan oleh neneknya di sebuah desa di provinsi Henan tengah setelah ibunya meninggal.

Setelah lulus dari universitas pada tahun 1982, ia menghabiskan dekade berikutnya bekerja sebagai teknisi baja sebelum menjadi salesman di sebuah pengembang properti di kota Guangzhou di Tiongkok selatan. Di sanalah ia mendirikan Evergrande pada tahun 1996.

Perusahaan ini berkembang pesat seiring dengan berkembangnya perekonomian Tiongkok dengan meminjam uang dalam jumlah besar. Hui Ka Yan pun pernah masuk dalam daftar orang terkaya di Asia versi Majalah Forbes pada 2017. Harta kekayaannya saat itu diperkirakan mencapai US$ 42,5 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...