Jokowi: Stok Beras Tidak Ada Masalah, Melimpah
Presiden Joko Widodo memastikan stok beras nasional cukup untuk menghadapi momen puasa, Ramadan 2024. Pemerintah saat ini fokus mendistribusi beras agar merata sampai ke tangan masyarakat.
"Kalau stok nggak ada masalah. Tadi kami lihat sendiri stoknya melimpah," kata Jokowi usai meninjau Gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2).
Upaya menyediakan stok dandistribusi beras terutama jelang Ramadan dan Idulfitri menjadi rutinitas pemerintah setiap tahun. Karena itu, menurut dia, tidak akan terjadi masalah serius. "Semua stok kami siapkan," ucapnya.
Terkait kenaikan harga beras, Jokowi mengatakan, kondisi ini terjadi karena produksi dari daerah belum masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Selain itu, ada pula gangguan pada jalur distribusi. Salah satunya, banjir rob yang melanda Kabupaten Demak dan Grobogan di Jawa Tengah.
Berdasarkan situs resmi Pasar Induk Beras Cipinang, stok beras per 15 Februari 2024 mencapai 33.525 ton dengan harga rata-rata Rp 13.815 per kilogram.
Perum Bulog mencatat saat ini stok beras mencapai 1,18 juta ton. Angka ini dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan beras nasional hingga April 2024.
Pemerintah akan menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024. Masing-masing keluarga mendapai 10 kilogram per bulan. "Kalau ditanya cukup atau nggak, pasti nggak cukup. Tapi tetap ini membantu," kata Jokowi.
Ia berjanji anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) akan mencukupi untuk mendanai bantuan tersebut. "Nanti hitung-hitung (lagi) APBN, masih punya duit bisa ditambah," ucapnya.
Kemarin, Jokowi juga meninjau stok beras di Pasar Induk Cipinang. Pada kesempatan itu, ia menyebut bantuan sosial atau bansos pangan beras telah membantu mengendalikan harga beras di pasar.
Kenaikan harga yang terjadi saat ini, menurut dia, tidak ada hubungannya dengan bansos beras. "Justru bisa mengendalikan karena suplainya lewat bansos ke masyarakat," ujarnya.