Tarif MRT Tak Pernah Naik Sejak Beroperasi 2019, Bagaimana Tahun Ini?
PT MRT Jakarta menyatakan belum berencana menaikkan tarif MRT pada tahun ini. MRT belum pernah menaikkan tarif sejak pertama kali beroperasi pada Maret 2019.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, penyesuaian tarif belum akan dilakukan lantaran panjang lintasan MRT Jakarta baru sepanjang 16 kilometer. Meski demikian, ia mengakui tarif keekonomian MRT Jakarta saat ini jauh di atas tarif yang dikenakan kepada penumpang.
"Sambil kami membangun perpanjangan jalur ke arah utara, kami akan lebih mengutamakan target jumlah penumpang," kata Tuhiyat di kantornya, Selasa (20/2).
Tuhiyat menjelaskan, penentuan tarif MRT Jakarta merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD Jakarta. Menurutnya, penentuan tarif MRT pada 2019 berdasarkan kemauan membayar penumpang atau WTP.
Tarif MRT Jakarta ditetapkan Rp 3.000 untuk perjalan jarak terpendek atau satu stasiun dan Rp 14.000 untuk jarak terjauh yakni rute Stasiun Lebak Bulus sama Stasiun Bundaran HI atau sebaliknya. Tuhiyat mengatakan, tarif terpanjang MRT Jakarta saat ini lebih rendah hampir 55% dari harga keekonomiannya yang mencapai Rp 31.000.
Ia juga memaparkan, total penumpang MRT Jakarta sepanjang 2023 mencapai 33,49 juta orang dengan rata-rata penumpang harian sejumlah 91.771 orang. Ia mengatakan, capaian tersebut melebihi target rata-rata penumpang harian 2023 sejumlah 79.805 orang per hari.
Tuhiyat menargetkan, jumlah penumpang pada tahun ini akan mencapai 92 ribu orang per hari atau 33,58 juta sepanjang tahun.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa sebelumnya mengajak masyarakat DKI Jakarta untuk menggunakan transportasi publik. Akan tetapi, Suharso mengakui kapasitas angkutan umum Ibu Kota masih kecil untuk mengurangi polusi.
Suharso menghitung, total pergerakan di DKI Jakarta mencapai 20 juta pergerakan per hari. Adapun, Suharso mencatat saat ini warga Jakarta yang menggunakan MRT baru sekitar 110.000 orang per hari.
"Itu kecil sekali. Jadi, saya ingin mengajak naik MRT. Tahun lalu, saya rajin naik MRT dari rumah di kawasan Blok A sampai di Bundaran HI," kata Suharso di Stasiun MRT Bundaran HI, Selasa (12/9).
Berdasarkan catatan Katadata.co.id, kapasitas maksimum MRT saat ini adalah 180 ribu orang per hari. Dengan demikian, warga Ibu Kota baru memanfaatkan kapasitas MRT sekitar 60% dari total penumpang saat ini.
PT MRT Jakarta akan membangun trayek baru yang menghubungkan Fatmawati dan Taman Mini Indonesia Indah pada fase 4 dan dari Cikarang hingga Balaraja pada fase 3. Suharso menghitung, perluasan trayek tersebut dapat meningkatkan kapasitas angkut MRT menjadi sekitar 1,5 juta orang.