Petani Khawatir Harga Gabah Anjlok saat Panen Raya

Andi M. Arief
5 Maret 2024, 10:49
petani, harga gabah, beras
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww.
Petani memanen padi di area persawahan Desa Kacangan, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (6/6/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani naik 3,37 persen menjadi Rp5.583 per kilogram dan di tingkat penggilingan naik 3,77 persen menjadi Rp5.732 per kilogram pada Mei 2023.
Button AI Summarize

Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras atau Perpadi memperkirakan, harga pokok produksi gabah  akan menurun. Oleh karena itu, para petani meminta pemerintah menyesuaikan HPP gabah dan harga eceran tertinggi beras dalam waktu dekat agar harga gabah tak terlalu anjlok.

Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso menilai HPP gabah naik dari Rp 5.000 per kg pada tahun lalu menjadi Rp 6.500 per kg saat ini. Oleh karena itu, ia menilai HET beras premium sebenarnya bisa dinaikkan menjadi sekitar Rp 14.000 per kg.

HET beras premium adalah Rp 13.900 sampai Rp 14.800 per kilogram, tergantung pada daerah. Sementara itu, HET beras medium dipatok Rp 10.900 sampai 11.800 per kg tergantung daerah.

"HET beras premium mungkin bisa naik menjadi Rp 14.000 per kg lebih sedikit, tidak perlu sampai Rp 14.900 per kg," kata Sutarto kepada Katadata.co.id, Senin (4/3).

Sutarto mengatakan, penyesuaian HPP gabah dan HET beras menjadi penting agar harga gabah saat panen nanti tidak terlalu rendah.  Harga gabah di sembilan daerah produsen gabah telah turun sejak awal bulan ini.

Harga gabah terendah di kawasan produsen ditemukan di Sumatra Selatan atau hanya Rp 6.200 per kg. Sementara itu, harga gabah tertinggi di kawasan produsen ada di Ngawi senilai Rp 7.200 per kg.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...