Freeport Klaim Bisa Pasok Katoda Tembaga untuk 8.000 Pesawat Airbus

Andi M. Arief
5 Maret 2024, 18:47
freeport, smelter tembaga, hilirisasi
ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Zk/aww.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Smelter Freeport di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (2/2/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan kapasitas produksi tembaga perusahaan akan mencapai 1 juta ton pada akhir tahun ini ketika smelter di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate di Gresik, Jawa Timur telah beroperasi.

Tony menjelaskan bahwa kapasitas produksi katoda tembaga PTFI saat ini hanya sekitar 300.000 ton yang dihasilkan oleh dari smelter yang telah beroperasi sejak 1997.

"1 juta ton katoda tembaga ini bisa bangun 8.000 unit pesawat Airbus A380, pembangkit listrik tenaga surya 600 gigawatt (GW), atau pembangkit listrik tenaga air 800 GW," ujarnya dalam Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2024 sesi "Empowering Indonesia's Industrial Transformation for Tomorrow" di Jakarta, Selasa (5/3).

Oleh karena itu, Tony mendorong pemangku kepentingan untuk mengembangkan industri pengguna tembaga di dalam negeri. Sebab, Tony menyampaikan 50% dari produksi smelter pertama PTFI disalurkan ke pasar global.

Tony mencontohkan salah satu industri hilir pengguna tembaga, yakni industri kabel listrik. Tony menghitung industri kabel listrik membutuhkan tembaga antara 800.000 ton sampai 1 juta ton per tahun. Meski begitu, tidak semua pabrik kabel listrik lokal memasok tembaganya dari PTFI.

"Ada sumber lain untuk memperoleh tembaga, yakni skrap tembaga dan tembaga impor. Jadi, produk hilir industri tembaga ini juga perlu tumbuh di dalam negeri," katanya.

Tony mengungkapkan bahwa perkembangan konstruksi smelter Freeport di JIIPE, Gresik, telah mencapai 91,7% dan akan mencapai 100% pada Mei. Meski begitu dia menekankan bahwa smelter baru akan beroperasi secara kapasitas penuh 100% pada Desember 2024.

Seperti diketahui, PTFI telah menanamkan investasi hingga US$ 3,1 miliar atau setara Rp 48 triliun per akhir Desember 2023 untuk membangun smelter tembaga dengan teknologi Single Line Design terbesar di dunia ini.

Smelter ini memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun yang akan menghasilkan produk berupa katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.

Selain katoda tembaga, smelter ini juga akan menghasilkan emas dan perak murni batangan, serta PGM (Platinum Group Metal). Sedangkan produk samping antara lain asam sulfat, gipsum, dan timbal.

Tony mengatakan telah secara aktif mempromosikan tambahan produksi tembaga dari smelter Gresik ke pelanggan Freeport Indonesia. Toni juga mengajak pelanggan PTFI untuk membangun pabrik di Gresik.

Tony mengatakan telah ada pabrik yang langsung menyerap hasil produksi smelter di Gresik setelah beroperasi nanti. Menurutnya, pabrik tersebut berlokasi di Gresik dan merupakan hasil investasi dari Cina. "Membutuhkan 100.000 ton katoda tembaga per tahun," kata Tony.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...