Profil The Body Shop yang Bangkrut dan Tutup Toko di Banyak Negara
The Body Shop bangkrut dan menutup toko di sejumlah negara, seperti Jerman, Demark, Irlandia, dan Belgia. Perusahaan waralaba kosmetika kedua terbesar di dunia ini juga tengah mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat dan Kanda.
Mengutip CNN, The Body Shop mengumumkan bahwa anak perusahaannya di Amerika Serikat tidak lagi beroperasi mulai 1 Maret 2024 dalam rilis pada awal bulan ini. Perusahaan juga menyebutkan bahwa 33 dari 105 tokonya di Kanada akan dilikuidasi dan penjualan online melalui e-commerce Kanada ditutup.
Profil The Body Shop
The Body Shop didirikan pada tahun 1976 di Inggris oleh aktivis hak asasi manusia dan aktivis lingkungan hidup Anita Roddick. Perusahaan ini terkenal memasarkan produk-produk yang bersifat alami dan berkelanjutan.
The Body Shop adalah salah satu perusahaan pertama yang melarang pengujian pada hewan untuk banyak produknya. Pada 2019, perusahaan ini mendapatkan sertifikasi sebagai “B Corp,” sebuah sebutan yang diberikan kepada perusahaan yang memenuhi standar transparansi dan kesadaran lingkungan tertentu.
Perusahaan memiliki lebih dari 2.500 toko ritel di lebih dari 80 negara dan juga jaringan online di 60 pasar pada 2023.
Sejak awal berdirinya, The Body Shop telah beberapa kali berpindah tangan. Produk tersebut dibeli oleh raksasa kosmetik L’Oréal pada tahun 2006 dengan harga lebih dari satu miliar dolar, sebelum dijual ke perusahaan Brasil Natura pada tahun 2017 dengan harga satu miliar dolar lagi.
Akhir tahun lalu, The Body Shop dijual ke grup manajemen aset Aurelius dengan harga sekitar $266 juta.
Mengapa The Body Shop sampai bangkrut?
Seperti banyak perusahaan ritel di negara maju, perusahaan asal Sussex, Inggris ini menghadapi masalah inflasi tinggi banyak negara maju yang mempengaruhi daya beli masyarakat. The Body Shop menyasar kelas menengah yang tengah kesulitan akibat inflasi.
Perusahaan kosmetik ini memang tengah sakit. Dalam laporan awal tahun 2023, Natura mencatat bahwa The Body Shop menghadapi tren penurunan penjualan. Penjualan mereka turun 13,5% pada tahun 2022, tahun yang menurut perusahaan sebenarnya jauh dari mudah.
The Body Shop tengah berjuang di tengah kekurangan uang tunai setelah induk usaha di Inggris bangkrut bulan lalu. Selain itu, mereka juga tengah kesulitan membayar pemasok di Australia.
Pengajuan kebangkrutan di Kanada bahkan mengungkapkan bahwa The Body Shop berutang US$ 3,3 juta kepada tuan tanah, logistik, penyedia layanan, agen pemasaran, perusahaan asuransi, utilitas, dan penyedia layanan pengangkutan.
Cabang The Body Shop di Inggris bangkrut pada Februari, hanya beberapa bulan setelah grup ekuitas swasta Jerman, Aurelius, membeli perusahaan. Toko-toko di luar Jerman juga ditutup, setelah dijual oleh Aurelius ke Alma24.
Masa depan The Body Shop di Spanyol, Swedia, Prancis dan Austria juga tidak jelas di tengah perselisihan terkait kepemilikan. Sumber mengatakan, The Body Shop dapat menutupi pengeluaran sehari-hari dari arus kas. Namun demikian, perusahaan memerlukan dana tambahan untuk menutupi utang kepada pemasok seperti perusahaan logistik, gudang, dan agen pemasaran yang masif digaet saat Natal.