Jokowi Dilema Urusan Beras: Harga Turun Saya Dimarahi Petani
Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya menghadapi dilema dalam menjaga keseimbangan harga beras. Menurut Jokowi, petani meminta harga yang tinggi, sedangkan konsumen perlu harga yang terjangkau.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membagikan bantuan cadangan beras di Labuhanbatu, Sumatra Utara, Jumat (15/3). Jokowi mengatakan posisinya saat ini sulit dalam menjaga harga beras.
"Kalau harga beras turun saya dimarahi petani, tapi kalau naik saya dimarahi ibu-ibu," kata Jokowi dikutip dari Antara.
Jokowi mengatakan mengelola pangan 270 juta penduduk Indonesia tidak mudah. Ia mencontohkan, kondisi iklim jadi tantangan untuk memenuhi kebutuhan beras tahunan sebanyak 31 juta ton.
"Kalau produksi dari petani banyak kami tenang. Tapi begitu musim kering panjang, (masa) tanamnya mundur," kata Jokowi.
Selain itu, distribusi pangan juga disebutnya menjadi tantangan. Apalagi Indonesia terdiri dari 17 ribu pulau. "Kalau negara lain penduduknya 10 juta, 20 juta. Kita 270 juta," katanya.
Sebelumnya, Jokowi menjanjikan bantuan cadangan beras akan diberikan kepada masyarakat hingga Juni. Jokowi mengatakan program bakal dilanjutkan bila dana yang dimiliki pemerintah cukup.
“Nanti kalau kita lihat ada ruang di APBN untuk anggaran, ini akan dilanjutkan. Tapi janji dari pemerintah sampai bulan Juni dulu," kata Presiden di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, Jumat (15/3).
Dari laman Badan Pangan Nasional, harga rata-rata beras premium hari ini berada pada angka Rp 16.430/kilogram. Adapun, harga rata-rata eceran beras medium hari ini berada di angka Rp 14.290/kg.