Bos Bulog Prediksi Harga Beras Sulit Kembali ke Harga Lama, Kenapa?

Agustiyanti
19 Maret 2024, 17:03
harga beras, beras, bulog
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/foc.
Sejumlah pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Bulog Pulo Brayan, Medan, Sumatera Utara, Rabu (28/2/2024). Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menyatakan memiliki stok beras sebanyak 19.390,69 ton sehingga mencukupi untuk kebutuhan bulan puasa hingga lebaran.
Button AI Summarize

Harga beras mulai turun setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada bulan lalu. Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memprediksi harga beras akan tetap bertahan dan tidak akan turun kembali ke harga seperti semula atau seperti tahun-tahun sebelumnya. 

"Bayangannya adalah harga beras mungkin akan bertahan, tidak sampai serendah seperti yang diperkirakan semula," ujar Bayu di Jakarta, awal pekan ini. 

Harga beras premium sempat bertengger di kisaran Rp 12 ribu, sedangkan harga beras medium bertengger di kisaran Rp 10 ribu per kg pada 2018-2022. Harga beras mulai menjanjak pada 2023 dan mencapai puncaknya pada Februari 2024 menembus Rp 16 ribu untuk beras premium. 

Bayu menyebutkan, bertahannya harga beras dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti biaya produksi petani yang terdiri atas ongkos tenaga kerja, sewa lahan, harga pupuk, dan benih.  Naiknya biaya produksi petani membuat harga gabah yang dijual pun akan ikut berubah.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...