Pilpres Sudah Jelas, BI Optimistis Investasi Masuk Bakal Kencang Lagi
Komisi Pemilihan Umum atau KPU telah menetapkan hasil rekapitulasi pemilihan umum, baik pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif pada Rabu (20/3). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai, investor kini sudah mulai kembali percaya diri dan tak lagi berada dalam kondisi menunggu atau wait and see.
“Kegiatan bisnis terus meningkat, seperti sales, sales-nya tinggi. Tempo hari memang kami lihat ada kecenderungan capital expenditure menurun, tapi beberapa waktu terakhir capital expenditure ini sudah mulai meningkat,” ujar Perry dalam konferensi pers RDG, Rabu (20/3).
Sektor-sektor industri yang mendukung pertumbuhan adalah industri hilirisasi mineral dan batubara (minerba), makanan dan minuman, perdagangan besar, transportasi, komunikasi, hingga jasa hotel, restoran, dan kafe.
"Itulah sektor-sektor perusahaan ini sudah mulai meningkatkan capital expenditure-nya. Itu kenapa pertumbuhan kredit investasi sudah mulai tinggi di komponen-komponen tadi itu sudah terjadi peningkatan," ujar Perry.
BI pun optimis investasi akan kembali menjadi salah satu motor utama penggerak perekonomian nasional. Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,7%-5,5% dapat terealisasi.
Bank Indonesia mencatatkan kewajiban neto posisi investasi internasional atau PII Indonesia pada kuartal keempat 2023 meningkat menjadi US$ 260,3 miliar. Pada kuartal sebelumnya, angkanya sebesar US$ 251,9 miliar.
Peningkatan posisi KFLN Indonesia sejalan dengan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global dan terjaganya optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik.
Posisi KFLN Indonesia pada akhir kuartal keempat 2023 naik 3,8% (qtq) menjadi US$ 744,9 miliar dolar AS dari US$717,3 miliar dolar AS pada akhir kuartal ketiga 2023. Peningkatan terutama bersumber dari aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio.
