Deretan Konglomerat di Balik Pembangunan Bandara Singkawang
Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Singkawang di Kalimantan Barat pada Rabu (21/3). Pembangunan bandara menghabiskan anggaran mencapai Rp 427 miliar, yang lebih dari sepertinya disumbangkan oleh para konglomerat.
Bandara Singkawang dibangun melalui skema KPBU dengan CSR dari para pengusaha lokal Singkawang. Sedikitnya, ada delapan pengusaha lokal yang berinvestasi pada pembangunan infrastruktur ini.
Salah satu pengusaha yang ikut menyumbang dan hadir dalam peresmian tersebut adalah pendiri Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan. Jokowi bahkan berterima kasih secara khusus kepada Aguan saat membuka peresmian bandara tersebut.
"Yang saya hormati Pak Aguan bersama pengusaha yang asli Singkawang yang telah banyak berpartisipasi dalam pembangunan bandara ini," ujar Jokowi saat peresmian, seperti dipantau melalui siaran Youtube Sekretariat Presiden.
Selain Aguan, ada pula sejumlah kongkomerat yang ikut menyumbang pembangunan Bandara Singkawang. Beberapa di antaranya, yakni Pendiri PulaiIntan Pui Sudarto, Pemilik Indofood Group Anthony Salim, Pemilik Barito Group Prajogo Pangestu, Pemilik Sinar Mas Group Franky Oesman Widjaja, Dirut PT Hartono Wira Tanik (HWT) Heru Budi Hartono, dan Pemilik Grup Mulia Eka Tjandranegara.
Jokowi menjelaskan, pembangunan Bandara Singkawang dilakukan dengan APBN mencapai Rp 272 miliar an pengusaha Rp 155 miliar. Ia menilai skema ini diharapkan dapat diterapkan di daerah-daerah lain, sehingga dapat mempercepat pengembangan potensi yang ada di berbagai wilayah di tanah air.
“Kalau pola ini bisa dilakukan di banyak bandara, atau banyak proyek, atau banyak pelabuhan, ini akan mempercepat pembangunan infrastruktur yang berada di tanah air kita. Sekali lagi, untuk para pengusaha saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata dia.
Bandara Singkawang dibangun sejak tahun 2019 hingga 2023 dan ditargetkan beroperasi pada April 2024. Bandara ini memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 1.400 meter x 30 meter, taxiway 200 meter x 18 meter, apron 100 meter x 50 meter, dan terminal kargo seluas 312 meter persegi yang dibangun menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Di sisi lain,gedung terminal penumpang dibagun seluas 8.000 meter persegi dan runway diperpanjang menjadi 2.000 meter. Dengan runway sepanjang 2.000 meter ini, Bandara Singkawang dapat didarati pesawat jenis Airbus A320.