Daftar 3 Proyek Baru dalam Bidikan Kerja Sama Indonesia - Cina
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kerja sama Indonesia dengan Cina akan semakin kuat pada pemerintahan selanjutnya.
"Indonesia menjamin keberlanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo dan meneruskan persahabatan yang kuat dan kerja sama yang konstruktif antara Indonesia dan Tiongkok," katanya, dikutip dari Antara, Minggu (21/4).
Pernyataan itu ia sampaikan dalam Pertemuan ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI–RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat lalu.
Luhut meyakini HDCM merupakan episentrum keberlanjutan kemitraan strategis komprehensif serta kerangka kerja sama Poros Maritim Dunia (Global Maritime Fulcrum/GMF) oleh Indonesia dan Belt and Road Initiative atau BRI oleh China.
Salah satu proyek yang telah berhasil beroperasi dari kerja sama tersebut adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ada tiga proyek lainnya yang akan menjadi sinergi antara GMF dan BRI, yaitu:
1. Investasi Sektor Pertanian di Kalimantan Tengah
Cina menyatakan kesediaannya mengembangkan sektor pertanian di Kalimatan Tengah untuk teknologi padi. Proyek ini akan dimulai pada Oktober 2024. Indonesia akan mencari mitra lokal, khususnya untuk penyediaan lahan.
Perusahaan yang mengumpulkan hasil produksinya adalah Perum Bulog. Investasi ini harapannya dapat mewujudkan ketahanan pangan domestik dan mengurangi impor beras.
2. Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Usai bertemu Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Luhut mengatakan akan membentuk tim proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Ia yakin proyek ini akan berhasil, layaknya Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
3. Pengembang Pelabuhan Kuala Tanjung
Proyek ini bekerja sama dengan Pelabuhan Ningbo, Tiongkok. Luhut mengatakan Ningbo, bersama Indonesia akan mengembangkan pelabuhan di Sumatera Utara tersebut.
Pengembangannya bertujuan agar pengiriman kontainer domestik dapat ke negara tujuan. "Kita jangan jadi feeder ke Singapura, harus bisa ekspor dari Indonesia," ucapnya.