Mendag Sebut Lonjakan Harga Bawang Merah Alamiah, akan Segera Turun

Abdul Azis Said
23 April 2024, 17:41
bawang merah, harga bawang merah
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/nym.
Pekerja menyortir bawang merah di pusat perdagangan bawang kompleks pasar Legi Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memproyeksikan bahwa harga bawang merah akan turun dalam dua pekan ke depan. Dia menyebut, tren kenaikan harga bawang merah saat ini masih normal dan hanya bersifat jangka pendek.

Zulhas mengakui, bahwa laju kenaikan harga bawang merah belakangan ini cenderung signifikan. Menurutnya, ini karena sejumlah pedagang bawang merah libur untuk merayakan lebaran selama sepakan terakhir.

"Harga bawang merah biasanya hanya Rp 30 ribu per kg, sekarang sampai Rp 70 ribu per kg," kata Zulhas di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan pada Selasa (23/4).

Merujuk data panel harga bawang merah di Badan Pangan Nasional atau Bapanas, rata-rata harga bawang merah secara nasional di pedagang eceran hari Selasa (23/4) pukul 17.00 WIB berada di Rp 52.670 per kg, naik 12% dari pekan sebelumnya.

Harga bawang merah di sejumlah wilayah menembus di atas Rp 80 ribu per kg. Rata-rata harga bawang merah di Bangka Belitung Rp 82.460 per kg, Jakarta Timur Rp 80.000 per kg dan Kabupaten Intan Jaya mencapai Rp 110.000 per kg. Harga tersebut jauh melebihi Harga Acuan Pemerintah (HAP) bawang merah di tingkat konsumen senilai Rp 41.500 per kg.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan bahwa kenaikan harga bawang merah merupakan peristiwa tahunan yang sering terjadi sesaat setelah hari raya lebaran. "Itu alamiah saja karena tidak ada yang dagang. Seminggu lagi sudah normal karena yang para penjual kembali buka. Harga naik karena tidak ada yang jual," ujar Zulhas.

Bapanas sebelumnya menjelaskan bahwa kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh gagal panen akibat banjir di sentra-sentra produksi di Jawa Tengah. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan banjir di Jawa Tengah membuat 2.500 hektare (Ha) lahan bawang merah gagal panen. Sementara itu, total lahan bawang merah yang terdampak akibat hujan berat sepanjang Maret 2024 mencapai 7.500 Ha.

Ketut menyampaikan bencana banjir tersebut membuat pasokan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati turun 38,78% menjadi 60 ton. Untuk diketahui, Jawa Tengah merupakan produsen bawang merah terbesar atau hingga 556.000 ton pada 2022.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...