Tesla PHK 6.000 Pekerja Setelah Penjualan Mobil Listriknya Anjlok

Tia Dwitiani Komalasari
24 April 2024, 07:48
Mobil Tesla Model 3 buatan China dipajang saat upacara pengiriman di Shanghai Gigafactory milik produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat tersebut di Shanghai, China, Senin (30/12/2019).
ANTARA FOTO/REUTERS/Yilei S
Mobil Tesla Model 3 buatan China dipajang saat upacara pengiriman di Shanghai Gigafactory milik produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat tersebut di Shanghai, China, Senin (30/12/2019).
Button AI Summarize

Tesla pangkas 3.332 pekerja di seluruh negara bagian California, dan 2.688 pekerja di Austin, Texas, Amerika Serikat. Hal itu tercantum dalam surat dan pemberitahuan Undang-undang Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja (WARN) yang diajukan di kedua negara bagian tersebut.

Pemutusan hubungan karyawan atau PHK tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi lebih luas yang diumumkan perusahaan pembuat kendaraan listrik tersebut pekan lalu. Pada 2021, CEO Tesla Elon Musk memindahkan kantor pusat perusahaannya ke Austin dari Palo Alto, California.

Musk mengatakan dalam memo internalnya pekan lalu bahwa Tesla memangkas lebih dari 10% karyawan globalnya karena penjualan yang lesu dan meningkatnya persaingan. Namun, dia tidak mengatakan departemen atau lokasi mana yang paling terkena dampaknya.

“Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas,” tulisnya.

Pemberitahuan memo berikutnya yang diajukan di New York menunjukkan bahwa 285 posisi dihilangkan di sebuah pabrik di Buffalo. Tesla mempekerjakan total 140.473 orang pada Desember 2023, menurut pengajuan.

Tesla secara resmi membuka pabrik EV dan baterainya di Texas pada April 2022. Perusahaan tersebut sekarang memproduksi beberapa kendaraan utilitas crossover Model Y di Austin, dan telah mulai membangun Cybertruck di sana.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...