Sandiaga Prediksi Harga Tiket Pesawat Turun Mulai Juli 2024
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno meramalkan harga tiket pesawat turun pada paruh kedua tahun ini. Menurut Sandiaga, langkah sejumlah maskapai menambah unit pesawat pada Juli-Desember 2024 akan menekan tarif pesawat.
Berdasarkan data Kementerian perhubungan, jumlah pesawat yang dioperasionalkan di dalam negeri saat ini mencapai 420 unit. Maskapai dengan jumlah pesawat terbanyak adalah PT Lion Air yang mencapai 85 unit.
"Pada paruh kedua 2024 jumlah pesawat akan semakin banyak karena ada redeployment dari fleet yang dimiliki maskapai nasional yang akan melayani beberapa destinasi populer," kata Sandiaga di kantornya. Senin (13/5).
Sandiaga menyebut, salah satu destinasi populer yang dimaksud adalah Bali. Namun, ia tidak tidak menjelaskan lebih lanjut destinasi pariwisata lain yang berpotensi mendapatkan harga tiket pesawat lebih murah pada paruh kedua tahun ini.
Ia juga menilai harga tiket pesawat pada paruh kedua tahun ini akan susut akibat promosi destinasi pariwisata. "Jadi, mudah-mudahan bisa dapat tiket murah. Banyak juga destinasi lain yang mengharapkan tiket pesawat murah," ujarnya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut, transportasi menjadi penyumbang inflasi utama pada bulan lalu. Tito mewaspadai bidang transportasi kembali menjadi penyumabgn inflasi terbesar lantaran dua libur panjang bulan ini.
Oleh karena itu, ia berencana mencermati harga tiket pesawat terbang pada tahun ini. Tito mengarahkan agar para maskapai tidak menaikkan harga tiket pesawat pada bulan ini.
"Tolong dikoordinasikan dengan pengusaha transportasi pesawat supaya tidak mengejar harga acuan tertinggi ketika penumpang sudah cukup padat," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (13/5).
Selain harga tiket pesawat, Tito menilai inflasi transportasi dapat didorong dari tiket bus dan kereta api. Maka dari itu, Tito berniat untuk berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan agar harga tiket tidak dimanfaatkan selama masa libur panjang.
Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo RM sebelumnya menilai penurunan jumlah pesawat membuat ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan industri penerbangan saat ini. "Hal lain yang mempengaruhi adalah kondisi geopolitik di berbagai wilayah dunia yang berdampak pada peningkatan harga avtur,” kata Odo dalam keterangan resmi, Senin (22/4).
Odo menyampaikan, avtur memiliki kontribusi terbesar pada harga tiket pesawat atau 35%. Selain avtur, Odo menghitung ada tiga komponen lain dengan total kontribusi hingga 72% pada harga tiket, yakni biaya pemeliharaan pesawat sebesar 16%, biaya sewa pesawat sebesar 14%, dan premi asuransi pesawat sebesar 7%.
Ia mengatakan pemerintah telah berupaya menekan harga tiket pesawat dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 3 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Untuk diketahui, beleid tersebut merupakan salah satu hasil revisi Permendag No. 36 Tahun 2024.