Kemendag Targetkan IEU-CEPA Rampung Sebelum Ganti Pemerintahan Baru

Mela Syaharani
31 Mei 2024, 19:22
kemendag, mendag, zulkifli hasan, ieu cepa, perdagangan
Humas Kementerian Perdagangan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam konferensi pers Trade Expo Indonesia di ICE BSD, Tagerang Selatan, Minggu (23/10/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia - Uni Eropa (IEU CEPA) dapat mencapai kesepakatan sebelum Oktober 2024. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut akan ada perundingan lanjutan pada Juni 2024.

“Terakhir di Brussel, nanti awal Juni di Indonesia akan ada perundingan lanjutan,” kata Zulkifli Hasan atau Zulhas saat konferensi pers Launching Trade Expo Indonesia ke-59, Jumat (31/5).

Untuk diketahui IEU CEPA adalah perjanjian kerjasama antara Indonesia dengan Uni Eropa terkait perdagangan. Duta Besar UE untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket, pernah mengatakan perjanjian Indonesia-IEU CEPA diperkirakan mampu meningkatkan PDB Indonesia sebesar 4,6 miliar-5,2 miliar euro pada 2032.

Menurut catatan Katadata, perundingan IEU-CEPA telah berlangsung sejak 18 Juli 2016. “Mudah-mudahan sebelum lengser bisa kami selesaikan. Saya minta kepada Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional untuk bisa kami selesaikan sebelum 20 Oktober,” ujar Zulhas.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menargetkan, pembahasan IEU-CEPA rampung pada perundingan ke-19. Sejauh ini, 11 dari 21 bab dalam IEU-CEPA telah mencapai kata sepakat pada perundingan terakhir di Brussel, Belgia.

Ia menyampaikan, pemerintah negara anggota Uni Eropa dan pihak swasta di Benua Biru telah risau terkait perundingan IEU-CEPA. Perjanjian tersebut telah melalui 18 perundingan yang berlangsung selama delapan tahun.

Oleh karena itu, Edi mengaku ada beberapa negara di Eropa yang telah mengajukan perjanjian dagang sebelum IEU-CEPA tersebut rampung.

Menurutnya, para negara tersebut menilai langkah tersebut akan memberikan manfaat lebih saat IEU-CEPA disetujui. "Sebagian negara anggota Uni Eropa juga gerah lantaran perundingan IEU-CEPA tidak selesai-selesai," katanya.

IEU CEPA Mandek, Menko Airlangga Geram dengan Uni Eropa

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, geram Uni Eropa tidak kunjung menyelesaikan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement alias IEU-CEPA.

Pada suatu sesi wawancara dengan media Jerman, Handelsblatt, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia ingin diperlakukan adil oleh Uni Eropa atau UE, sama seperti perlakuan terhadap Thailand dan Vietnam.

“Menurut saya, Indonesia itu sangat sederhana. Kami tidak ingin menunggu terlalu lama. Kami sudah terlalu lama menegosiasikan IEU-CEPA. Kami bersedia dan bersemangat. Tapi itu membutuhkan waktu tujuh tahun, dan belum selesai melalui 18 putaran negosiasi," kata Airlangga, dikutip dari Instagram resmi Partai Golkar, Minggu (19/5).

Saat ditanya, apakah Indonesia tidak membutuhkan UE lagi, Airlangga menepis pertanyaan itu. Ia hanya menjawab Indonesia ingin diperlakukan adil, sementara ia tidak mengetahui alasan UE memberi perlakuan lebih baik pada Vietnam dan Thailand.

“Kami hanya bilang, Eropa tidak memperlakukan Indonesia sama seperti mereka memperlakukan Vietnam dan Thailand. Kami hanya ingin mendapat perlakuan yang setara," ujarnya.

Di akhir wawancara, Airlangga mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman, Olaf Scholz dalam perundingan di Brussels, Belgia. Mereka sepakat menolak negosiasi yang lambat dalam perundingan kerja sama.

“Dia (Scholz) juga menyebut, ‘mari kita Eropa yang memutuskan dalam berurusan dengan negara-negara ASEAN’. Dan jangka waktu yang panjang itu, menurut Kanselir, tidak dapat diterima," kata Airlangga.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...