Harga Gula Masih Mahal, Pemerintah Perpanjang HAP Rp 17.500 per Kg

Andi M. Arief
4 Juni 2024, 17:23
harga gula, harga acuan gula
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/tom.
Warga antre untuk membeli bahan pokok saat operasi pasar murah di Pasar Km 5 Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (21/12/2023). Pemprov Sumatera Selatan menggelar operasi pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi dengan menyediakan beras seharga Rp10.000 per kg, telur ayam Rp20.000 per kg, tepung terigu Rp10.000 per kg, Minyak Goreng Rp15.500 per liter, gula pasir Rp15.500 per kg dan membagikan cabai merah gratis seberat setengah kilogram serta bawang merah dan bawang putih seperempat kilogram per orang.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Badan Pangan Nasional memperpanjang relaksasi Harga Acuan Pemerintah atau HAP gula hingga akhir Juni 2024. Relaksasi HAP gula menjadi Rp 17.500/kg seharusnya berakhir pada pekan lalu, Jumat (31/5) dan ke

Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan perpanjangan relaksasi tersebut sudah disampaikan ke pemangku kepentingan di industri gula. "Targetnya sebelum 30 Juni 2024 Peraturan Bapanas terkait penyesuaian HAP gula sudah terbit. Jadi, saat ini kami sedang memproses revisi HAP gula," kata Maino kepada Katadata.co.id, Selasa (4/6).

Ia tak menjelaskan besaran HAP nantinya setelah direvisi. Adapun elaksasi HAP Gula berlaku sejak 5 April 2024 melalui Surat Edaran Bapanas No. 296 Tahun 2024 tentang Penyesuaian Harga Gula Konsumsi di Tingkat Konsumen. Surat tersebut mengatur harga gula di tingkat konsumen adalah Rp 17.500 per kg dan Rp 18.500 khusus di bagian timur Indonesia.

HAP gula konsumsi dalam kondisi normal adalah Rp 16.000 per kg di tingkat konsumen. Surat Edaran tersebut menyampaikan pertimbangan utama relaksasi HAP gula konsumsi saat ini adalah tingginya harga gula konsumsi atau hingga Rp 18.000 per kg di pasar.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mencatat harga gula konsumsi di tingkat pabrikan hanya Rp 15.300 sampai Rp 15.700 per kg. Sementara itu, harga gula konsumsi di tingkat pedagang adalah Rp 16.300 sampai Rp 16.500 per kg.

Walau demikian, Ketut menuliskan bahwa kenaikan harga gula tersebut belum tentu dinikmati oleh petani tebu selama musim giling pada Mei-September 2024. Maka dari itu, peningkatan HAP dinilai menjadi Rp 17.500 dinilai perlu agar gula konsumsi besutan petani lokal dapat diserap.

Berdasarkan paparan Bapanas, produksi gula nasional diprediksi mencapai 2,38 juta ton sepanjang tahun ini. Sementara itu, kuota impor gula konsumsi sepanjang 2024 adalah 708.609 ton.

Tenaga Ahli Asosiasi Gula Indonesia Yadi Yusriadi menilai biaya produksi petani gula saat ini telah naik menjadi Rp 13.500 per kg. Sementara itu, harga jual gula yang ideal dinikmati petani saat ini sekitar Rp 15.000 per kg.

"Otomatis harga jual gula yang ideal di tingkat petani adalah 10% sampai 15% dari biaya produksi. Kalau HAP gula masih Rp 16.000 per kg, jatuhnya harga yang dinikmati petani hanya Rp 14.500 per kg, itu terlalu pas-pasan," kata Yadi kepada  Katadata.co.id, Jumat (19/4).

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...