Pemerintah Targetkan Seluruh Kuota Impor Beras Rampung Oktober 2024
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berencana menghabiskan kuota impor beras pada Oktober 2024. Angka kuotanya mencapai 3,6 juta ton plus sisa importasi tahun lalu sebanyak 500 ribu ton.
Realisasinya hingga 2 Juni 2024 baru mencapai 1,77 juta ton. "Kalau bisa sampai Oktober 2024 sudah selesai sehingga kita punya cadangan pangan untuk November 2024 hingga Januari 2025 ketika produksi di bawah kebutuhan," kata Kepala Bapanas Arief Prastyo Adi di kantornya, Jakarta, Jumat (7/6).
Menurut dia, penjadwalan beras impor selama ini telah telah berhasil menahan kenaikan harga gabah kering panen. Berdasarkan data Bapanas, rata-rata nasional GKP mencapai Rp 6.040 per kg hari ini. Angka tersebut naik Rp 220 per kg selama 30 hari terakhir.
Penjadwalan importasi beras, Arief mengatakan, juga telah berhasil menahan penurunan nilai tukar petani padi di angka 105 poin. Dalam catatannya, NTP pada masa panen umumnya susut seperti tahun lalu yang mencapai 95 poin. "Artinya, importasi beras sejauh ini terukur," katanya.
Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi sebelumnya mengatakan akan mengimpor beras pada Juni 2024 atau pada akhir masa panen raya. Hal ini seiring dengan kondisi neraca produksi yang diproyeksi kembali defisit.
Ia optimistis impor beras dapat menjaga stok cadangan beras pemerintah di rentang 1 juta sampai 1,2 juta. Hal ini sejalan dengan penugasan Bulog untuk menjaga stok CBP sebanyak 1,2 juta ton setiap saat.
Bayu mengatakan, stok CBP saat ini mencapai 1,02 juta ton. Angka tersebut tidak akan berubah sepanjang kuartal kedua 2024 tapi lebih rendah daripada awal Maret 2024 sebanyak 1,24 juta ton.