Tata Metal Bakal Investasi Rp 1,5 T Demi Dongkrak Ekspor

Andi M. Arief
21 Juni 2024, 16:22
tata metal, ekspor, baja
Katadata/Andi M. Arief
Vice President of Operations Tata Metal Stephanus Koeswandi mengataka,n baru mengalokasikan 30% atau 3.000 ton per bulan dari kapasitas produksi.
Button AI Summarize

PT Tata Metal Lestari berencana menambah lini produksi di Purwakarta dengan investasi mencapai Rp 1,5 triliun pada tahun depan. Aksi korporasi tersebut bertujuan mendorong performa ekspor perseroan pada 2025.

Vice President of Operations Tata Metal Stephanus Koeswandi mengatakan, pihaknya baru mengalokasikan 30% atau 3.000 ton per bulan dari kapasitas produksi. Walau demikian, penjualan ekspor telah berkontribusi pada total pendapatan hingga 30%.

"Dengan trajectory performa ekspor yang bagus, kami akan melakukan investasi lagi tahun depan senilai Rp 1,5 triliun. Dengan investasi ini, kami juga akan menambah serapan tenaga kerja," kata Stephanus di Purwakarta, Jumat (21/6).

Stephanus mengatakan, pabriknya akan melakukan pembinaan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk meningkatkan serapan produksi Tata Metal. Salah satu produk UMKM yang dicontohkan Stephanus adalah wayang baja besutan UMKM asal DI Yogyakarta.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, akan mendukung peningkatan ekspor Tata Metal dengan menyelesaikan beberapa perjanjian dagang. Setidaknya ada dua perjanjian dagang yang ditargetkan rampung pada paruh kedua tahun ini, yakni Indonesia-Kanada CEPA dan Indonesia-Uni Eropa CEP.

Di samping itu, Zulkifli berniat untuk memperluas akses ke pasar non-tradisional dengan masuk ke Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership. Zulkifli menargetkan pembukaan pasar ke Meksiko dengan bergabungnya Indonesia dalam CPTPP.

Zulkifli menyampaikan, salah satu perjanjian dagang yang telah dimanfaatkan Tata Metal adalah Indonesia-Chile CEPA. Menurutnya, perjanjian dagang tersebut memungkinkan Tata Metal melakukan ekspor ke Puerto Rico hari ini, Jumat (21/6).

"Kita bisa masuk pasar Amerika Latin melalui Chile karena sudah tidak memiliki tarif akibat IC-CEPA, termasuk tarif untuk baja," kata Zulkifli.

Tata Metal melakukan ekspor perdana tiga produk ke tiga negara secara bersamaan senilai US$ 1,6 juta atau Rp 24 miliar. Adapun tiga negara yang dimaksud adalah Kanada, Australia, dan Puerto Rico.

Zulkifli mengatakan Tata Metal merupakan salah satu perusahaan yang mendorong surplus neraca perdagangan. Menurutnya, neraca perdagangan nasional telah surplus selama 48 bulan berturut-turut atau empat tahun terakhir.

Di samping itu, Zulkifli mengapresiasi ekspor Tata Metal ke Australia lantaran neraca perdagangan dengan Negeri Kangguru tercatat defisit hingga US$ 6 miliar. Oleh karena itu, Zulkifli menilai peningkatan performa ekspor ke Australia menjadi penting.

"Selain memberikan nilai tambah, ekspor Tata Metal menyerap tambahan tenaga kerja. Oleh karena itu, ekspor ke Australia dan Kanada menjadi penting," ujarnya.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...