Bank Tanah Targetkan Tambah Aset Persediaan Lahan 23 Ribu Ha
Badan Bank Tanah menargetkan tambahan aset persediaan lahan pada tahun 2024 mencapai 23.000 hektare. Bank Tanah saat memiliki aset persediaan tanah seluas 18.758 hektare yang tersebar di 28 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Kita target untuk tahun ini ada, kita buat sendiri dengan persetujuan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional yakni target 23.000 hektare yang akan kita peroleh," ujar Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja di Jakarta, Rabu.
Parman menjelaskan, target tersebut masih kecil dikarenakan cakupan Badan Bank Tanah adalah seluruh wilayah Indonesia. Aset persediaan tanah yang dikelola Badan Bank Tanah diperoleh melalui tanah hasil penetapan pemerintah dan/atau tanah dari pihak lain.
Dengan target 23.000 hektare tersebut, maka Bank Tanah dapat memiliki aset persediaan lahan sekitar 41.000 hektare pada tahun 2025 di seluruh wilayah Indonesia.
Parman mengatakan, aset persediaan tanah Badan Bank Tanah bisa dimanfaatkan oleh semua pihak, tentunya sesuai dengan tata ruangnya. "Siapa saja boleh, sesuai dengan tata ruangnya," katanya.
Badan Bank Tanah dibentuk oleh pemerintah pusat sebagai badan khusus yang diberi kewenangan khusus untuk mengelola tanah. Tanah yang dikelola oleh Badan Bank Tanah tentu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi masyarakat dan negara.
Bank Tanah diharapkan dapat berkontribusi besar dalam terciptanya ekonomi berkeadilan melalui optimalisasi pengelolaan asset tanah yang dimiliki.
Tujuan didirikannya Badan Bank Tanah adalah untuk untuk menjamin ketersediaan tanah dalam rangka ekonomi berkeadilan, untuk kepentingan umum, kepentingan sosial, kepentingan pembangunan nasional, pemerataan ekonomi, konsolidasi lahan, dan reforma agraria.