Kapasitas INKA Minim, KAI Tambah Kereta Impor dari Cina Jadi 11 Unit
PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI akan menambah delapan rangkaian kereta yang diimpor dari Cina menjadi 11 rangkaian. Ini karena PT Industri Kereta Api hanya mampu mengirim dua unit kereta dari rencana sebelumnya yakni 17 unit pada 2025.
VP Corporate Communications KCI Anne Purba menjelaskan, seluruh kereta impor tersebut akan tiba di dalam negeri pada paruh pertama tahun depan. Waktu pengiriman tersebut dinilai penting lantaran akan ada 19 rangkaian kereta yang tidak dioperasikan KCI pada tahun ini karena masa pakainya yang telah habis.
"Krisis kebutuhan rangkaian terjadi dari paruh kedua tahun ini sampai paruh pertama tahun depan. Jadi, rangkaian kereta yang berhenti dioperasikan harus sudah dipulihkan dengan rangkaian kereta baru sebelum paruh pertama tahun depan," kata Anne di Gedung DPR, Senin (1/7).
Anne mencatat, seluruh kereta impor tersebut berasal dari perusahaan yang sama, yakni CRRC Sifang Co. Menurutnya, KCI memilih mengimpor dari satu perusahaan untuk mempercepat waktu pengerjaan kereta karena tidak perlu membuat desain baru
Ia mengatakan, peniadaan proses pembuatan desain membuat penambahan pemesanan delapan rangkaian ke CRRC lebih murah. Berdasarkan paparan KCI, total nilai impor 11 unit rangkaian kereta baru mencapai Rp 3,03 triliun.
Tiga rangkaian yang diputuskan untuk diimpor pada awal tahun ini bernilai Rp 830 miliar, sedangkan delapan rangkaian baru senilai Rp 2,2 triliun. Perbedaan nilai pemesanan per rangkaian mencpai Rp 1,66 miliar.
PT Kereta Api Indonesia saat ini tengah mengajukan Penyertaaan Modal Negara atau PMN tahun ini senilai Rp 2 triliun. Dana tersebut digunakan untuk peremajaan armada rangkaian kereta KCI hingga 2027.
KCI membutuhkan dana hingga Rp 9,18 triliun untuk mengganti 37 rangkaian kereta hingga 2027. Sebanyak 24 rangkaian kereta baru berasal dari INKA, 11 unit rangkaian kereta dari CRRC, dan kereta retrofit dari INKA sejumlah dua unit.
PT INKA rencananya baru akan menambah satu lini produksi rangkaian kereta baja nirkarat di Banyuwangi tahun depan. Oleh karena itu, INKA meminta penambahan Penyertaan Modal Negara senilai Rp 965 pada tahun ini.
Direktur Utama KCI Asdo Artriviyanto sebelumnya mengatakan, pengadaan kereta anyar tersebut sesuai dengan proyeksi kebutuhan pengguna Commuter Line Jabodetabek 2024-2025 yang mencapai 1 juta pengguna per hari. Asdo mencatat rata-rata penumpang harian pada 2023 adalah 850.00 pengguna.
Ia mendata, total pengguna Commuter Line Jabodetabek mencapai 290,89 juta sepanjang 2023. Angka tersebut naik 38% secara dari capaian 2022 sejumlah 239,25 juta orang. Asdo memprediksi pengguna Commuter Line Jabodetabek akan naik 16,98 juta orang atau 4% per tahun.