Frisian Flag Bangun Pabrik Baru Rp 3,8 T, Siap Dukung Program Prabowo
Kementerian Perindustrian menyebut, produsen susu PT Frisian Flag Indonesia (FFI) berencana membangun pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat dengan investasi mencapai Rp 3,8 triliun. Pabrik ini akan memproduksi 400 ribu kilogram susu segar per hari sehingga siap mendukung program minum susu yang diusung Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, investasi ini dapat memperkuat kontribusi industri pengolahan susu dalam menciptakan lapangan kerja. Investasi ini juga meningkatkan kemitraan dengan peternak sapi, mengoptimalkan nilai tambah ekonomi, serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Selain penambahan investasi, kami juga mengapresiasi PT Frisian Flag Indonesia yang telah melakukan kemitraan dalam pemenuhan bahan baku susu segar yang melibatkan 30.000 peternak dari 20 koperasi," ujar dia dalam keterangan, seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, Frisian Flag Indonesia setiap tahunnya mampu membeli bahan baku susu segar dengan total Rp 800 miliar. Beroperasinya pabrik baru ini diperkirakan bisa meningkatkan penyerapan susu segar domestik sebanyak 130 ribu per tahun.
Ia menyampaikan, diresmikannya pabrik ini juga mendukung salah satu program kerja dari Presiden terpilih 2024-2029 untuk minum susu bagi anak sekolah (school milk). Program ini diharapkan dapat mendorong peningkatan gizi serta konsumsi susu di tengah masyarakat.
Presiden Direktur Frisian Flag Indonesia Berend Van Wel mengatakan, peresmian pabrik di Cikarang ini menandai momen penting bagi FrieslandCampina dan FFI dalam mendukung pemajuan ekonomi Indonesia. “Dengan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan dan inovasi, kami berdedikasi untuk memproduksi produk susu yang bergizi bagi keluarga Indonesia sambil meminimalkan jejak ekologi kami sebanyak mungkin, berkontribusi positif bagi masyarakat dan planet ini," katanya.
Kemenperin mencatat, industri pengolahan susu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja industri makanan dan minuman (mamin). Adapun Industri mamin mampu tumbuh sebesar 5,87% pada kuartal I 2024, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,11 persen.
Industri mamin berkontribusi sebesar 39,91% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, sehingga menjadikannya sebagai subsektor dengan kontribusi terbesar. Nilai ekspor industri mamin menembus US41,68 milia, sehingga berkontribusi 22,42% terhadap total nilai ekspor industri pengolahan nonmigas.