Pemerintah Serap Investasi Rp 829 T Paruh Pertama 2024, Naik 22,3%

Ringkasan
- Kementerian ESDM telah menerima 883 permohonan RKAB pertambangan batu bara, dengan 587 diantara permohonan tersebut disetujui, yang memungkinkan total produksi batu bara disetujui mencapai 922,14 juta ton pada 2024, 917,16 juta ton pada 2025, dan 902,97 juta ton pada 2026.
- Penolakan sebanyak 121 permohonan RKAB disebabkan oleh berbagai alasan termasuk habisnya SK izin usaha pertambangan, belum disetorkannya PNBP, hingga masalah FS dan AMDAL serta kendala keuangan dan lainnya.
- Realisasi pemenuhan DMO batu bara pada 2023 melebihi target yang ditetapkan, mencapai 213 juta ton karena adanya tambahan pembangkit listrik dari proyek 35 GW, sedangkan ekspor batu bara mencapai 518 juta ton, sesuai target 2023, yang didorong oleh peningkatan permintaan dan gangguan pasokan energi alternatif.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendata total investasi pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp 829,9 triliun atau naik 22,3% secara tahunan.
Berdasarkan paparan Kementerian Investasi yang diterima Katadata.co.id, Senin (29/7), penanaman modal asing naik 16,1% menjadi Rp 421,7 triliun, sedangkan investasi dalam negeri tumbuh 29,4% menjadi Rp 406,2 triliun.
Mayoritas atau 50,2% investasi berada di luar Pulau Jawa yang mencapai Rp 416,2 triliun. Angka tersebut naik 17,3% dari capaian Januari hingga Juni 2023 sekitar Rp 354,81 triliun.
Investor lokal pada paruh pertama tahun ini condong memilih sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi senilai Rp 59,9 triliun. Sektor yang sama menduduki peringkat ketiga bagi investor asing yang mencapai US$ 2 miliar.
Sektor terfavorit bagi investor asing adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatan yang mencapai US$ 7,1 miliar. Sektor pertambangan menduduki peringkat kedua bagi investor lokal dan asing, yakni Rp 53,4 triliun dan US$ 2,3 miliar.
Sektor dengan investasi terbesar adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatan yang mencapai Rp 122,2 triliun. Capaian tersebut diikuti sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi senilai Rp 89,2 triliun.
Peringkat ketiga ditempati sektor pertambangan senilai Rp 87,9 triliun. Selanjutnya, sektor perumahan,kawasan industri, dan perkantoran senilai Rp 62,9 triliun. Terakhir, sektor jasa lainnya senilai Rp 59,5 triliun.
Mayoritas investasi tertanam di Jawa Barat pada paruh pertama tahun ini atau senilai Rp 128,3 triliun. Negara dengan investasi terbesar di Indonesia adalah Singapura yang mencapai US$ 8,9 miliar.
Capaian tersebut diikuti Cina senilai US$ 3,9 miliar, Hongkong sekitar US$ 3,8 miliar, Amerika Serikat yang mencapai US$ 2 miliar, dan Jepang senilai US$ 1,8 miliar.
Seluruh investasi pada paruh pertama tahun ini berhasil menyerap 1,22 juta tenaga kerja. Angka tersebut menjadi penyerapan tenaga kerja terbesar sejak 2020.