Harga Saham Masih Melesat usai Disuspensi, SMDM Ungkap Dampak Diakuisisi BSDE

Nur Hana Putri Nabila
6 Agustus 2024, 09:53
harga saham, bsde, smdm
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz
Pegawai berjalan dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (5/8/2024). IHSG ditutup di zona merah pada perdagangan awal pekan ini di level 7.059,65 atau turun 248,47 poin (3,40 persen).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Harga saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) melesat pada perdagangan hari ini (6/8) usai disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia pada perdagangan kemarin. Saham SMDM dibuka naik 6,86% di level 486 dan sempat melesat 11,8% di level 510.  

Berdasarkan data perdagangan BEI, Selasa (6/8), harga saham SMDM naik 8,77% ke level Rp 496 per lembar saham pada pukul 09.20 WIB setelah diperdagangkan kembali. Kapitalisasi pasar emiten ini mencapai Rp 2,37 triliun. 

Apabila melihat tren kenaikannya, harga saham SMDM naik 70% dalam seminggu terakhir dan melesat 164,25% dalam sebulan terakhir. Adapun dalam tiga bulan terakhir, harga saham SMDM meroket 200% dan sepanjang tahun ini melesat 162,89%. 

Direktur Suryamas Dutamakmur Ratna Juwanita Haliman mengaku pihaknya belum memiliki informasi tambahan secara detail mengenai akuisisi tersebut. Pihaknya saat ini masih menunggu proses pengambilalihan saham oleh BSDE. 

Ratna menginformasikan bahwa estimasi harga akuisisi yang akan dibayar oleh Bumi Serpong Damai sebesar SG$ 195,19 miliar untuk 4.390.121.595 saham sesuai keterbukaan informasi BSDE. Bumi Serpong Damai nantinya akan mengambilalih sekitar 91,99% saham SMDM dan akan dimiliki oleh Top Global Limited.

"SMDM selaku perusahaan target tetap menjalankan operasional perusahaan seperti biasa dan menunggu proses pengambilalihan," demikian penjelasan Ratna dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (6/8).

 Ia juga menilai pergantian pemegang saham dari Top Global Limited ke BSDE  tidak akan berdampak signifikan. Menurut dia,  kegiatan perseroan akan berjalan seperti biasanya,

Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya sebelumnya menyampaikan rencana akuisisi SMDM usai menandatangani perjanjian pembelian saham SMDM dari Top Global Limited (TGL) pada 31 Juli 2024.  

Top Global Limited merupakan perusahaan pengembang real estat serta manajemen dan investasi properti yang berada di Singapura. Setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan saham tersebut, perseroan akan menjadi pengendali baru SMDM.

“Setelah penyelesaian Rencana Pengambilalihan, sebagai pengendali baru SMDM, perseroan akan melaksanakan penawaran tender wajib (mandatory tender offer),” kata Hermawan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (2/8). 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...