Menteri Basuki Rekomendasikan 4 Proyek Tol untuk Dibangun Pemerintahan Prabowo
Keempat jalan tol tersebut tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, dan Kalimantan.
Ruas tol pertama yang direkomendasikan Basuki adalah Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali. Total panjang Tol Gilimanuk-Mengwi mencapai 96,84 kilometer (Km). Konstruksi jalan bebas hambatan tersebut akan dibagi menjadi tiga bagian, yakni seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan, seksi 2 Pekutatan-Soka, dan seksi 3 Soka-Mengwi.
"Dari market sounding prakualifikasi Tol Gilimanuk-Mengwi sudah ada yang berminat lagi, tapi dengan status solicited (diprakasai pemerintah)," kata Basuki di kantornya, Jumat (9/8).
Konstruksi Tol Gilimanuk-Mengwi dimenangkan oleh konsorsium PT Sumber Rhodium Perkasa, PT Cipta Sejahtera Nusantara, dan PT Sentosa Dwi Agung pada Februari 2022. Ketiga konsorsium tersebut membentuk PT Tol Jagat Kerthi Bali sebagai Badan Usaha Pelaksana Tol Gilimanuk-Mengwi saat beroperasi.
Namun demikian, Jagat Kerthi tidak bisa melakukan financial close hingga tahun lalu meski telah membebaskan lahan 44,64 hektare senilai Rp 112,37 miliar. Basuki mengatakan, keputusan mengambil alih atau membuat pemerintah menjadi pemrakarsa proyek tersebut diambil dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan belum lama ini.
Basuki mengaku, mendapatkan dua saran dari Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat terbatas tersebut. Salah satu saran yang diberikan adalah konstruksi Tol Gilimanuk-Mengwi selanjutnya tidak boleh berafiliasi dengan pihak-pihak dalam PT Tol Jagat Kerthi Bali.
Menurut Basuki, proses lelang Tol Gilimanuk-Mengwi saat ini baru pada tahap prakualifikasi. Basuki menargetkan dapat menentukan pemenang lelang proyek tersebut pada September 2024.
Selain Tol Gilimanuk-Mengwi, Basuki merekomendasikan penyelesaian konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi. Tol tersebut menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Jawa dengan panjang 176,4 kilometer.
Investasi yang ditanamkan dalam Tol Probolinggo-Banyuwangi mencapai Rp 23,39 triliun dengan biaya konstruksi Rp 17,1 triliun. Konstruksi jalan bebas hambatan tersebut baru dilakukan pada tiga seksi konstruksi dengan panjang sekitar 50 kilometer.
Ruas tol ketiga adalah penyambungan tulang punggung Jalan Tol Trans Sumatra. Sejauh ini, tol tersebut baru menghubungkan Lampung hingga Sumatra Selatan atau mencapai konstruksi Tahap II.
Berdasarkan catatan Katadata.co.id, ada empat ruas tol dalam konstruksi JTTS Tahap III, yakni Dumai-Rantau Prapat, Rantau Prapat-Kisaran, Langsa-Lhokseumawe, dan Lhokseumawe-Sigli. Dengan kata lain, konstruksi JTTS Tahap III sepanjang 584 km akan menghubungkan Lampung hingga Aceh pada 2029.
Basuki mengatakan, ruas tol terakhir yang harus dibangun dalam lima tahun ke depan adalah Tol Akses IKN. Secara perinci, Basuki merekomendasikan pembangunan tol yang melintasi Sungai Sepaku dengan teknologi immerse tunnel atau terowongan bawah air.
Akses tol ini bisa memangkas waktu tempuh dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman ke IKN Nusantara menjadi sekitar 30 menit. Akan tetapi, ruas bebas hambatan tersebut baru akan rampung setelah 2024.
Pemerintah saat ini sedang melakukan feasibility studies untuk menentukan panjang immerse tunnel tersebut. Adapun terowongan tersebut diprediksi antara 1 Km hingga 1,5 Km.
Tol Akses IKN yang dibangun saat ini menggunakan rute memutar dan menghubungkan Bandara VVIP IKN dengan Sumbu Kebangsaan. Tol tersebut ditargetkan rampung pada akhir tahun ini dengan waktu tempuh sekitar 70 menit.
Namun demikian, Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga mengatakan pemerintah menargetkan hanya satu jalur yang dapat beroperasi pada Agustus 2024. Jalan ini terdiri dari dua jalur, dengan masing-masing hanya satu lajur.
Tol ini adalah Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 kilometer, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,32 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km.
Jalan Tol Akses IKN Seksi 6A, 6B, dan 6C dapat dioperasikan secara fungsional pada Agustus 2024. Dengan kata lain, jalan bebas hambatan tersebut belum diaspal, tapi sudah dapat dilalui.
"Prinsipnya, kami ada dua target. Semua jalan tol utama berfungsi fungsional sebagian pada Agustus 2024, dan rampung total pada Desember 2024," katanya.