Balikpapan Banjir, Awan Hujan akan Dihadang Mendekati IKN Jelang HUT RI ke-79
Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Basuki Hadimuljono berencana melakukan Operasi Modifikasi Cuaca atau OMC untuk menjaga aksesibilitas antara Balikpapan dan IKN. Basuki menilai banjir yang terjadi di Balikpapan hari ini, Jumat (9/8), diakibatkan sumbatan pada drainase di jalan-jalan Balikpapan.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, banjir terjadi di Jl. Mulawarman hingga pintu tol Balikpapan-Samarinda. Banjir setinggi mata kaki hingga lutut orang dewasa ini menimbulkan macet di jam berangkat kerja. Akibatnya, beberapa warga mencoba mengurai kemacetan di pinggir jalan.
"Balikpapan itu berada di kawasan undulasi. Kalau sampai kawasan itu banjir, pasti ada sumbatan di sistem drainase perkotaan," kata Basuki di Kampus Kementerian PUPR, Jumat (9/8).
Oleh karena itu, Basuki berencana untuk mengurangi curah hujan di kawasan IKN dan Balikpapan pada bulan ini dengan skema OMC. Pemerintah akan berupaya meniadakan awan hujan yang diproyeksi masuk ke Balikpapan dan IKN dengna mempercepat umur awan hujan tersebut
Basuki menjelaskan, OMC umumnya digunakan untuk mengurangi volume air baku di bendungan sebelum musim penghujan atau meningkatkan curah hujan sebelum musim kemarau untuk mengisi bendungan. OMC kali ini akna digunakan untuk menghalau masuknya awan hujan masuk ke kawasan Balikpapan maupun IKN.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan OMC di wilayah IKN untuk mendukung percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur penunjang di kawasan tersebut. Operasi modifikasi cuaca tersebut dilakukan selama 24 jam non stop.
Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan modifikasi cuaca yang dilakukan secara insentif oleh BMKG berhasil mengurangi kejadian hujan di IKN hingga 97 persen.
"Alhamdulillah operasi modifikasi cuaca yang dilaksanakan BMKG sejak Juli lalu berhasil mengurangi kejadian hujan yang turun hingga 97 persen, sementara 3 persennya adalah hujan yang masih terjadi namun lebih bersifat lokal dengan intensitas ringan dan durasi yang singkat, yaitu berkisar 1 jam," ujar Dwikorita dalam keterangan, Senin (5/8).
Dwikorita mengatakan, keberhasilan OMC ini membuat proses pengerjaan berbagai proyek di IKN dapat berjalan dengan lebih maksimal dan optimal. Dukungan BMKG dalam pembangunan IKN, juga mencakup penyediaan sejumlah data dan informasi mengenai cuaca dan iklim yang dimanfaatkan instansi lain untuk berbagai kegiatan pembangunan di IKN.
Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengatakan sebelumnya keberhasilan OMC hanya mencapai 70% pada periode 4-18 Juli, rasio Namun, pada periode selanjutnya, yaitu periode 19 Juli - 2 Agustus rasio keberhasilan mencapai 97%.
Tri mengatakan, operasi modifikasi cuaca dilaksanakan selama 24 jam non-stop tanpa henti. Hal itu bertujuan agar potensi hujan di kawasan IKN yang meliputi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, Kawasan Inti, dan Kawasan Penyangga dapat dikurangi.
"Ada tiga pesawat, yaitu 1 unit Casa 212 - 200 milik TNI Angkatan Udara dan 2 unit Cessna Caravan 208B milik PT Smart Cakrawala Aviation yang digunakan untuk mencegat awan hujan masuk di kawasan IKN yang diterbangkan dari Samarinda dan Balikpapan," ujar Seto.