Pemerintah Target Kontribusi Wirausaha ke Perekonomian Capai 5% Tahun Ini

Andi M. Arief
12 Agustus 2024, 15:17
wirausaha, ukm, umkm
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ foc.
Sejumlah pekerja membuat tas rajut dari limbah industri di sentra UKM pemberdayaan ibu rumah tangga di Kelurahan Tegal Maja, Kragilan, Serang, Banten, Rabu (15/5/2024).
Button AI Summarize

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menargetkan kontribusi wirausaha ke perekonomian nasional mencapai sekitar 5% pada tahun ini. Angka tersebut naik dari capaian tahun lalu sebesar 3,4%.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius berencana menghubungkan industri mikro dengan perusahaan besar untuk mencapai target tersebut. Dengan demikian, bisnis tersebut dapat masuk dalam rantai pasok perusahaan besar yang akhirnya meningkatkan omzet usaha.

"Selain itu, usaha mikro dapat memanfaatkan riset dan teknologi perusahaan besar saat menjadi bagian rantai pasok," kata Yulius di kantornya, Senin (12/8).

Peningkatan kontribusi wirausahawan ke perekonomian nasional menjadi penting, menurut dia, untuk mencapai status negara maju. Sebab, kontribusinya  ke perekonomian setiap negara maju lebih dari 10%.

Pada saat yang sama, pemerintah juga sedang menyusun rencana strategis untuk pemerintahan selanjutnya. Renstra Kemenkop UKM akan mengikuti program Asta Cita presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rencana itu akan fokus pada pemenuhan Asta Cita poin ketiga, yakni meningkatkan lapangan kerja berkualita, mendorong kewirausahaan, mengembangkan hasil industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur

Kementerian Investasi mendata mayoritas investasi ke usaha mikro dan kecil terpusat ke sektor perdagangan dan reparasi senilai Rp 229,6 triliun pada tahun lalu. Sepanjang 2023, investasi ke usaha mikro dan kecil di sektor manufaktur hanya sebesar 9,2% atau Rp 25,7 triliun, sedangkan di sektor primer hanya Rp 22,8 triliun.

"Untuk itu kami sedang mendorong pelaku UMKM untuk menggunakan teknologi agar meningkatkan daya saing melalui kemudahan akses pembiayaan usaha lewat kredit usaha rakyat (KUR)," katanya.

Kementerian Keuangan mendata realisasi KUR pada paruh pertama tahun ini senilai Rp 141,3 triliun ke 2,38 juta debitur. Penyaluran KUR tersebut naik 34,31% dari capaian Januari-Juni 2023 senilai Rp 105,2 triliun.

Pertumbuhan penyaluran KUR terbesar terjadi di Pulau Sumatra atau sebesar 38,96% secara tahunan menjadi Rp 34,6 triliun. Namun penyaluran terbesar tetap terjadi di kawasan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang mencapai Rp 80,3 triliun.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan total kredit ke UMKM telah mencapai Rp 1.468 triliun hingga Mei 2024. Angka tersebut naik 6,74% secara tahunan dari capaian Mei 2023 senilai Rp 1.348 triliun.

Nilai kredit terbesar disalurkan ke sektor perdagangan besar dan eceran senilai Rp 684,77 triliun atau 46,62% dari total kredit sektor UMKM hingga Mei 2024. Capaian tersebut diikuti oleh kredit ke sektor primer senilai Rp 269,28 triliun atau 18,33% dari total kredit UMKM.

Adapun kontribusi kredit UMKM ke sektor manufaktur hanya sebesar 9,99% atau Rp 146,68 triliun hingga Mei 2024. Mayoritas kredit UMKM disalurkan di Jawa Timur atau senilai Rp 219,25 triliun.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...