Pengusaha Hotel Lokal Belum Berani Lirik IKN, Masih Tunggu Pengunjung Ramai

Andi M. Arief
12 Agustus 2024, 21:08
hotel, ikn, ibu kota
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
Pekerja merapikan kursi di salah satu kamar Hotel Mercure Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI mengatakan investasi di Ibu Kota Nusantara belum menarik saat ini. Sebab, jumlah pengunjung IKN belum cukup sebagai syarat investasi membuahkan hasil.

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan minimnya kunjungan membuat seluruh perbankan di dalam negeri enggan mendukung investasi pembangunan hotel. Perbankan pun masih enggan terbebani investasi yang belum tentu balik modal dalam waktu cepat.

"Ini tidak ada kaitannya sama insentif yang diberikan pemerintah, tapi masalah permintaan. Kalau dikasih insentif tapi tidak ada tamu di hotel, kami tidak berani investasi," kata Hariyadi di Hotel Sahid, Senin (12/8).

Hariyadi menjelaskan investasi hotel umumnya menjadi sektor terakhir dalam pengembangan sebuah wilayah. Adapun investasi awal yang terjadi dalam pengembangan wilayah umumnya adalah energi dan perumahan, lalu diikuti pusat perbelanjaan.

Makanya, ia menilai kepastian investasi hotel di IKN baru mulai terlihat secepatnya 2027. Sebab, kestabilan volume kunjungan ke IKN dinilai bisa dihitung setidaknya tiga tahun setelah IKN beroperasi.

Menurutnya, tingkat kunjungan dapat terlihat dari frekuensi penerbangan di IKN. Namun Haruyadi mengaku belum memiliki berapa frekuensi penerbangan minimal agar investasi hotel di IKN menjadi menarik.

Bos Sahid Grup itu mengatakan kegiatan pemerintahan saja tidak cukup untuk meningkatkan kunjungan di IKN. Dia berpendapat kegiatan tercepat yang dapat mendongkrak angka kunjungan adalah kegiatan bisnis.

"Contohnya Ibu Kota Kanada, Ottawa. Di sana kunjungan sepi karena hanya kegiatan pemerintahan, sedangkan mayoritas kunjungan terjadi di Vancouver atau Montreal," ujarnya.

Namun, Hariyadi mencatat telah ada dua kelompok bisnis hotel yang berinvestasi di IKN, yakni Konsorsium Nusantara dan PT Intiland Development Tbk. Ia mengatakan Konsorsium Nusantara mendirikan hotel bintang lima di Nusantara dengan nama Hotel Nusantara.

Sementara itu, Intiland akan mulai melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking besok, Selasa (13/8). Hariyadi mengatakan Intiland akan mendirikan hotel bintang tiga dengan merek jual Intiwhiz.

"Artinya, investor hotel sudah mulai terjadi (melirik), sementara investor lainnya baru sebatas menyatakan keinginan investasi di IKN," katanya.

Sedangkan Presiden Joko Widodo hari ini meletakkan batu pertama atau groundbreaking proyek pembangunan hotel swasta, yakni Swiss-Bellhotel Nusantara, di IKN.

Jokowi menjelaskan, hotel dengan kapasitas 197 kamar itu ditargetkan rampung dalam 15 bulan. Ia juga berjanji akan terus menengok pembangunan hotel tersebut.

"Meskipun saya enggak jadi presiden (lagi), akan saya ikuti terus," kata Jokowi di IKN, Kalimantan Timur, Senin (12/8).

Hotel Sudah Penuh untuk HUT RI di IKN

Hariyadi juga mengatakan okupansi hotel di Balikpapan dan Samarinda mencapai 100% pada 14-18 Agustus 2024. Oleh karena itu, harga sewa kamar di kedua kota tersebut diprediksi naik hingga 20%.

Dia mengatakan pemesanan kamar pada 14-18 Agustus 2024 telah dilakukan sejak Mei 2024. Alhasil, kini bermunculan usaha rumah tamu atau guest house di Balikpapan hingga Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Jadi, inisiatif masyarakat untuk membuka usaha guest house muncul karena permintaan tinggi dalam jangka waktu yang pendek," katanya.

Namun Hariyadi menyampaikan pihaknya tidak dapat menjamin standar yang ditawarkan di guest house tersebut. Sebab, usaha tersebut dijalankan oleh masyarakat secara mandiri.

Ia memprediksi okupansi hotel di Balikpapan akan turun menjadi 70% pasca Upacara Hari Kemerdekaan RI akhir pekan ini, Sabtu (17/8). Akan tetapi, Hariyadi menilai okupansi tersebut sudah terbilang tinggi lantaran rata-rata okupansi hotel nasional hanya sekitar 50% pada kondisi normal.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...