Kemenperin Targetkan Pemindahan Pelabuhan Impor Barang pada Akhir Tahun Ini
Kementerian Perindustrian mengharapkan pelabuhan impor barang jadi dapat segera dipindahkan ke luar Pulau Jawa tahun ini. Langkah tersebut dinilai dapat meningkatkan dampak pembatasan barang impor ke utilisasi sektor manufaktur.
Kepala Pusat Pengawasan Standardisasi Industri Kemenperin Muhammad Taufiq mengatakan pemindahan pelabuhan impor barang jadi masih dalam tahap pembahasan dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan.
"Saya berharap pemindahannya rampung tahun ini supaya ada dampak signifikan untuk usaha dalam negeri," katanya di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (19/8).
Untuk diketahui, rencana pemindahan pelabuhan impor barang jadi mencuat sejak 2018. Wacana tersebut kembali mencuat medio tahun ini saat peluncuran Satuan Tugas Pengawasan Barang Tertentu atau Impor Ilegal.
Taufiq menyampaikan pemindahan pelabuhan impor barang jadi tidak kunjung dilakukan lantaran infrastruktur yang kurang memadai. Tidak banyak pelabuhan di luar Pulau Jawa yang dapat melayani kapal khusus ekspor-impor.
Selain itu, belum banyak pelabuhan di luar Pulau Jawa yang terhubung dengan jalur pelayaran internasional. Kementerian Perhubungan mendata jumlah pelabuhan internasional di Indonesia hanya 12 unit dari 636 unit pelabuhan.
Sebagian besar pelabuhan internasional berada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Merak, Pelabuhan Harbour Bay, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Batam Center, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Kuala Tanjung.
Jumlah pelabuhan internasional di Pulau Kalimantan dan Pulau Papua masing-masing hanya satu unit, yakni Pelabuhan Kijing dan Pelabuhan Sorong. "Banyak pelabuhan daerah yang infrastrukturnya kurang memadai," katanya.
Di sisi lain, Taufiq mengatakan, kehadiran Satgas Impor Ilegal baru dapat dirasakan sektor manufaktur secepatnya akhir tahun ini. Sebab, pengurangan pasokan impor ilegal di pasar tidak akan langsung meningkatkan permintaan ke pabrikan.
"Dampak lain yang baru dapat kami hitung akhir tahun ini adalah terhadap pertumbuhan investasi di sektor manufaktur," katanya.