Kementerian PUPR Kaji Pembangunan Jalan Tol di Bali Utara

Andi M. Arief
20 Agustus 2024, 15:00
pupr, jalan tol, bali
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.
Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Senin (11/3/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengkaji konstruksi jalan tol yang menghubungkan bagian selatan dan utara Bali. Tujuannya untuk pemerataan pembangunan agar tidak menumpuk di bagian selatan Pulau Dewata. 

"Kami akan sebar jalan tol ke bagian timur, barat, termasuk ke utara. Perhatian kami dalam tol ke bagian utara Bali adalah kondisi lingkungan," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja di kantornya, Jakarta, Selasa (20/8).

Selain itu, pembangunan jalan tol ke arah utara Pulau Bali akan memperhatikan Gunung Agung yang merupakan gunung api aktif. "Kami akan cek betul lokasinya agar tidak merusak lingkungan, baik saat konstruksi berlangsung maupun rampung," katanya.

Targetnya, jalan tol tersebut akan rampung pada 2029. Endra menyebut total panjang jalan bebas hambatan tersebut tidak terlalu panjang tapi ia belum dapat menyebutkan rinciannya. 

Pemerintah Provinsi Bali sebelumnya menyatakan akan ada lima jalan tol di Pulau Dewata selain Tol Bali Mandara dan Tol Gilimanuk-Mengwi. Salah satu jalan tol tersebut akan menghubungkan Tabanan di bagian utara Pulau Bali dan Buleleng di bagian selatan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno juga sempat mengatakan ada tiga proyek infrastruktur konektivitas yang akan menghubungkan Bali Selatan dan Bali Utara. Dua dari tiga proyek tersebut berpotensi dibangun oleh pemerintahan selanjutnya.  

Infrastruktur yang dimaksud adalah jalan tol, bandara, dan moda raya terpadu atau MRT. "Infrastruktur pertama dengan urgensi tinggi adalah jalan tol. Kedua, pembangunan bandara," ucap Sandiaga pada 19 Agustus lalu.

Kedua proyek tersebut tinggal diputuskan pemerintah karena kajiannya sudah lama dibentuk. Untuk pembangunan MRT, menurut dia, pemerintah dapat memasukkannya dalam perencanaan jangka panjang atau 10 tahun ke depan. 

Sandiaga tidak merinci lebih lanjut potensi investasi dari konstruksi tol yang menghubungkan Bali Selatan dan Bali Utara tersebut. Proyeksinya, jalan bebas hambatan tersebut dapat dibangun setelah Tol Gilimanuk-Mengwi rampung pada 2027.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...