Pesawat Kepresidenan Bisa Mendarat di Bandara IKN Mulai Bulan Depan

Ringkasan
- Trump mengancam akan mengenakan tarif sekunder pada negara pembeli minyak Rusia jika Rusia menghalangi upaya perdamaian di Ukraina. Trump merasa kesal dengan Putin karena dianggap menyinggung Presiden Ukraina Zelensky.
- Tarif sekunder tersebut dapat mencapai 25% hingga 50% dan merupakan bentuk hukuman tambahan bagi negara yang berdagang dengan negara yang telah dikenai tarif primer.
- Meskipun ada ketegangan, Rusia menyatakan masih ingin bekerja sama dengan AS, walau belum ada rencana pembicaraan langsung antara Putin dan Trump.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pesawat kepresidenan siap mendarat di Bandara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada awal bulan depan. Pembangunan bandara IKN sempat molor akibat hujan deras di wilayah tersebut.
"Awal September," ujar Budi saat ditanya apakah Bandara IKN sudah bisa didarati pesawat kepresidenan pada Senin (26/8), seperti dikutip dari Antara.
Bandara IKN telah melaksanakan uji coba kesiapan operasional, termasuk landasan pacu (runway) pada Minggu (25/8).
Jokowi sebelumnya dijadwalkan pindah ke Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur, pada September 2024.m"Kalau yang saya tahu programnya Pak Presiden Jokowi, kalau nanti bandaranya (IKN) ini beroperasi pada minggu pertama September, Beliau pindah ke sana," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Uji coba Bandara IKN melibatkan pesawat kalibrasi jenis King Air tipe 200 PK CAO dan berlangsung dengan lancar. Budi Karya memastikan prosesi iji coba berjalan mulus dan lancar.
Proses uji coba disaksikan langsung Budi Karya dan Basuki. Kegiatan itu merupakan bagian dari proving flight, yaitu proses operasional untuk memastikan kesiapan rute penerbangan baru.
Pembangunan bandara IKN molor dari target awal yang seharusnya rampung pada awal Agustus 2024 imbas intensitas hujan yang tingi. Budi Karya bahkan semat meminta modifikasi cuaca dilaukan di wilayah Kalimantan Timur untuk memperlancar proses pembangunan.
“Perlu diketahui, curah hujan di wilayah Kalimantan Timur cukup tinggi dalam satu bulan terakhir, bahkan hanya delapan hari cuaca cerah," ujar Budi dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/7).