Pemerintah akan Impor 1 Juta Sapi Perah untuk Dukung Program Minum Susu Gratis

Andi M. Arief
6 September 2024, 17:00
susu gratis, impor sapi, impor sapi perah
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/foc.
Seorang siswa meminum susu saat uji coba makan bergizi gratis di SD Negeri Kedaleman 4, Kota Cilegon, Banten, Senin (5/8/2024).
Button AI Summarize

Kementerian Pertanian berencana mendatangkan 1 juta ekor sapi perah dari luar negeri hingga 2029. Kedatangan sapi-sapi tersebut diharapkan akan membuat volume impor susu menjadi kurang dari 10% kebutuhan nasional atau masuk kondisi swasembada susu.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda mengatakan, impor susu dibutuhkan untuk mendukung program Minum Susu Gratis pemerintahan selanjutnya. Presiden Terpilih Prabowo Subianto menargetkan total peserta dalam program Minum Susu Gratis mencapai 82,9 juta orang pada 2029.

"Untuk tahun depan, kami masih memenuhi kebutuhan susu sapi melalui impor. Namun kami akan mulai mengimpor sapi perah tahun depan dan akhirnya mengurangi volume susu impor," kata Agung di Gedung DPR, Jumat (6/9).

Agung menyatakan, seluruh sapi impor tersebut akan didatangkan oleh pihak swasta. Namun, ia menilai importasi tersebut harus menunggu proses revisi Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2016 tentang Pemasukan Ternak dalam Hal Tertentu yang Berasal dari Negara Asal Pemasukan.

Mayoritas sapi perah impor saat ini berasal dari Australia. Namun, Agung mencatat Australia hanya mampu mengapalkan sekitar 100.000 ekor sapi perah per tahun ke dalam negeri.

Salah satu negara produsen sapi perah yang juga disoroti Agung adalah Brasil. Namun, negara ini pernah  masuk sebagai negara yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK meski tak lagi sejak 2006.

Brasil pun tengah mengajukan permohonan sebagai negara bebas PMK ke Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun lalu. Namun pengajuan tersebut baru dapat disetujui secepatnya Mei 2025.

Agung  pun memperkirakan, sapi perah dari Brasil baru bisa masuk setelah revisi PP No. 4 Tahun 2016 rampung. "Tentu jumlah sapi perah yang dipasok negara asal impor harus besar. Brasil mengatakan sanggup memasok 1 juta ekor sapi perah per tahun," katanya.

Di sisi lain, Agung memberikan sinyal tidak semua siswa akan mendapatkan susu gratis pada tahun depan. Ia menekankan penerima program tersebut akan sangat bergantung pada anggaran yang akan ditentukan pemerintahan selanjutnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendata total siswa pada semester ganjil 2023/2024 mencapai 53,14 juta orang. Jika setiap siswa mengonsumsi 200 mililiter setiap hari, volume susu segar untuk program Minum Susu Gratis mencapai 2,8 juta ton.

Badan Pusat Statistik mendata produksi susu segar mencapai 968.980 ton pada 2020. Pada tahun yang sama, total kebutuhan susu segar nasional sejumlah 4,4 juta ton. Adapun rata-rata produksi susu nasional per ekor adalah 10 sampai 11 liter per hari. Dengan demikian, kedatangan 1 juta sapi perah impor dapat menambah produksi susu segar sejumlah 3,2 juta ton.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...