Baru Masuk Pasar RI, BYD Tarik Hampir 100 Ribu Mobil Listriknya di Cina

Agustiyanti
1 Oktober 2024, 15:26
BYD, mobil listrik, cacat produksi
Antara/Ahmad Faishal
Ilustrasi. BYD berencana menarik 97 ribu kendaraan listriknya di pasar Cina karena cacat produksi.
Button AI Summarize

Produsen mobil listrik terbesar di Cina, BYD akan menarik hampir 97.000 kendaraan listrik atau EV akibat cacat produksi, yang melibatkan unit kontrol mobil dan dapat menyebabkan risiko kebakaran. 

Mengutup Reuters, pernyataan dari Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar atau SAMR menyebutkan bahwa BYD menarik kembali mobil tipe Dolphin dan Yuan Plus EV yang diproduksi di Cina antara November 2022 dan Desember 2023. 

BYD belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait rencana penarikan kembali tersebut. Namun, menurut pernyataan SAMR, perusahaan akan meminta dealernya untuk memasang perbaikan fisik pada mobil yang ditarik. 

Di sisi lain, perusahaan dalam pernyataan tersebut tak menjelaskan apakah ada EV pasar ekspor yang juga mengalami permasalahan sama. 

Berdasarkan data Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok, Dolphin dan Yuan Plus adalah dua model terlaris BYD pada 2023, yang secara total menyumbang 26% dari 3 juta mobil yang terjual pada tahun itu. 

Penarikan kembali ini merupakan hal yang jarang dilakukan oleh BYD terhadap mobil listrik maupun hybrid produksinya BYD terakhir kali melakukan penarikan sejumlah kecil mobil jenis hybrid, Tang pada 2022  karena cacat kemasan baterai yang dapat menyebabkan kebakaran. Perusahaan Tiongkok tersebut tumbuh pesat menjadi penjual kendaraan listrik erbesar di dunia.

Adapun BYD baru memasuki pasar Indonesia pada tahun ini. Berdasarkan data Gaikindo, mobil listrik besutan BYD cukup laris dipasaran. Penjualannya dalam 3 bulan pertama sejak masuk pasar Indonesia padsa Juni-Agustus 2024 mencapai lebih dari 6.000 unit.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...