Hashim Sebut Makan Bergizi Gratis Bakal 2 Kali Sehari, Serap 82 Juta Butir Telur

Andi M. Arief
8 Oktober 2024, 14:40
makan bergizi, makan bergizi gratis, prabowo, hashim djojohadikusumo
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/Spt.
Sejumlah siswa SMP Negeri 1 Salatiga makan bersama saat kegiatan mitigasi operasional dan uji coba makan bergizi gratis (MBG) di Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2024). Mitigasi operasional dan uji coba makan bergizi gratis tersebut dilaksanakan di 129 sekolah di Kota Salatiga yang terdiri dari SD, SMP, MI dan MTs bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sebagai generasi emas Indonesia serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dalam usaha mikro kecil menengah.
Button AI Summarize

Program Makan Bergizi Gratis yang dilakukan di era Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan mencakup sarapan dan makan siang. Program ini diperkirakan menyerap 82 juta butir telur ayam per hari dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 450 triliun per tahun. 

Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo-Subianto-Gibran Rakabuming Raka Hashim Djojohadikusumo mengatakan serapan telur ayam tidak akan langsung mencapai 82 juta butir pada tahun pertama. Menurutnya, serapan telur ayam baru maksimal secepatnya pada tahun ketiga pemerintahan selanjutnya atau pada 2027.

"Tahun pertama tidak mungkin serapan telur ayam untuk program Makan Bergizi Gratis maksimal. Tahun ketiga atau keempat 82 juta butir telur ayam dapat kami salurkan secara gratis untuk makan dua kali sehari," kata Hashim di Menara Kadin, Senin (7/10).

Hashim yang juga merupakan adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto menyampaikan anggaran yang disiapkan untuk program Makan Bergizi Gratis mencapai Rp 450 triliun per tahun. Menurutnya, program Makan Bergizi Gratis telah direncanakan sejak 2006. Prabowo saat itu melihat data penderita tengkes atau stunting mencapai 30% pada anak di bawah umur lima tahun.

Hashim juga mencatat 41% anak sekolah belajar dengan kondisi lapar setiap hari. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendata jumlah siswa sekolah pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 mencapai 53,14 juta. Siswa terbanyak ada di tingkat Sekolah Dasar atau mencapai 24,04 juta orang.

Menurutnya, kondisi tersebut berkontribusi pada rendahnya urutan Indonesia pada Program Penilaian Siswa Internasional atau PISA. PISA merupakan program yang digelar Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau PECD untuk mengukur kemampuan siswa berusia 15 tahun. Hashim menyampaikan, Indonesia konsisten menduduki peringkat ke-63 dari 70 negara dalam daftar tersebut.

Total sekitar 21,78 juta siswa di dalam negeri belajar di sekolah dengan kondisi lapar. Hashim menduga angka anak yang kelaparan kemungkinan lebih besar lantaran sebagian siswa yang bersekolah memiliki saudara yang juga kelaparan di rumah.

"Melihat data ini, saya semakin bertekad Prabowo harus jadi presiden yang mengisi perut semua anak di Indonesia, termasuk anak di rumah yang belum masuk sekolah," katanya.

Hashim mengatakan program Makan Bergizi Gratis juga mencakup ibu hamil. Ia mengutip data, 50 ribu bayi lahir dalam kondisi cacat akibat minimnya nutrisi yang diserap ibu saat hamil.

Hashim berargumen program Makan Bergizi Gratis pada akhirnya akan menyelamatkan sektor perekonomian. Menurutnya, program tersebut pada akhirnya akan menjaga kualitas tenaga kerja saat para siswa tersebut masuk angkatan kerja.

"Selain itu, dampak ke perekonomian dalam jangka pendek luar biasa karena anggaran program tersebut akan beredar di dalam negeri, khususnya di kampung-kampung dan pedesaan," ujarnya.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...